Warga Baleendah Kritik Perawatan dan Pemeliharaan Drainase di Bandung

Kamis, 13 Juni 2019 - 11:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jalan raya di Kabupaten Bandung tergenang air akibat drainase tak berfungsi maksimal. (Foto: Q Agus/SorotPublik)

Jalan raya di Kabupaten Bandung tergenang air akibat drainase tak berfungsi maksimal. (Foto: Q Agus/SorotPublik)

Penulis: Q Agus/Kiki

BANDUNG, SOROTPUBLIK.COM – Pemeliharaan drainase di Kabupaten Bandung, Jawa Barat mendapatkan kritik dari warga Kecamatan Baleendah di tengah laju pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat.

Asep, nama warga tersebut mengatakan, tanpa pemeliharaan dan perawatan yang maksimal keberadaan drainase akan berpengaruh pada persoalan banjir, karena infrastruktur yang tersedia akan melampaui kemampuan.

“Sebab pada umumnya penanganan sistem drainase di banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas,” ungkapnya, Kamis (13/06/2019).

Menurut Asep, tidak adanya anggaran/biaya pemeliharaan dan perawatan berdampak pada kelangsungan drainase tersebut. Tumpukan sedimen yang tinggi, tumbuhnya rerumputan, bahkan ceceran sampah plastik memenuhi ruang saluran.

Kenyataan itu jelas akan menimbulkan berbagai persepsi buruk dari masyarakat. Logikanya, masyarakat memang tidak tahu akan fungsi dari keberadaan drainase secara signifikan.

“Untuk pengeloaan drainase perkotaan/kabupaten semestinya dilaksanakan secara menyeluruh. Mengacu pada SIDLACOM dimulai dari tahap Survey, Investigation (investigasi), Design (perencanaan), Land Acquisation (pembebasan lahan), Construction (konstruksi), Operation (operasi) dan Maintenance (pemeliharaan), serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat,” jelas Asep.

Karena itu, peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada pihak yang terlibat, baik pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan.

Hal tersebut, kata Asep, agar penanganan permasalahan sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-baiknya dan tidak berakibat negatif pada lingkungan sekitarnya.

“Kita tahu instansi terkait selalu menyelenggarakan pembangunan drainase di setiap tahunnya. Namun, itu merupakan pembangunan yang lebih dominan hanya memperbaiki bagian atasnya saja, sementara untuk tumpukan sedimen dan sampah sepertinya sengaja tak diindahkan dengan alasan bukan bagiannya,” pungkas Asep.

Berita Terkait

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI
Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak
Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan
Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar
Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas
Bappeda Sumenep Genjot Penguatan Sektor Unggulan
Jalan Mengelupas di Desa Ambunten Tengah Ditelantarkan
P3-TGAI di Desa Ellak Daya Jadi Sorotan LPK

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:16 WIB

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 November 2025 - 06:33 WIB

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Selasa, 18 November 2025 - 14:24 WIB

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Senin, 17 November 2025 - 12:45 WIB

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Minggu, 16 November 2025 - 10:22 WIB

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:16 WIB

BERITA TERKINI

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Rabu, 19 Nov 2025 - 06:33 WIB

BERITA TERKINI

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Selasa, 18 Nov 2025 - 14:24 WIB

BERITA TERKINI

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Senin, 17 Nov 2025 - 12:45 WIB

BERITA TERKINI

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Minggu, 16 Nov 2025 - 10:22 WIB