Senasib KIB, KIR dan KPP Layu Sebelum Berkembang

Jumat, 1 September 2023 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Imam Sanusi, M.Pd., Ketua IKA UM Wilayah Sampang, Jawa Timur.

Imam Sanusi, M.Pd., Ketua IKA UM Wilayah Sampang, Jawa Timur.

Oleh: Imam Sanusi, M.Pd

Setelah hampir satu tahun Gerindra dan PKB kawin gantung, akhirnya Gerindra dan PKB mengakhiri kemesraan yang sering dipamerkan didepan publik.

Patut diduga deklarasi Muhaimin Iskandar, sebagai Cawapres Prabowo Subianto, digantung karena keraguan Prabowo Subianto, terhadap dukungan tokoh dan kader PKB kepada Muhaimin Iskandar.

Dibeberapa daerah tokoh dan kader PKB justru banyak yang mendukung Ganjar Paranowo, pergeseran dukungan tokoh dan kader PKB ke Ganjar Paranowo, diperparah dengan
pernyataan Yeny Wahid, bahwa Gusdurian tidak akan mendukung Capres yang menggandeng Muhaimin Iskandar, sebagai Cawapres.

Walau dalam Perjanjian antara Prabowo Subianto, dengan Muhaimin Iskandar, penentuan Cawapres akan ditentukan olah Muhaimin Iskandar, nyatanya Prabowo Subianto enggan untuk segera membahas Cawapres KIR dengan Muhaimin Iskandar,
sehingga muncullah pernyataan “sebelas dua belas” dari PKB.

Sebagai pasangan dengan ikatan kawin gantung, semakin keujung ikatan cinta antara Prabowo Subianto, dengan Muhaimin Iskandar, terlihat tidak harmonis.

Ketidak harmonisan Prabowo Subianto, dengan Muhaimin Iskandar, semakin terlihat sejak Golkar dan PAN bergabung ke KIR, walau diakhir deklarasi di Gedung Maseum Nasional Gerindra, PKB, Golkar dan PAN bergandengan tangan, terlihat Muhaimin Iskandar, tidak secara spontan mengandengkan tangannya ke Prabowo Subianto.

Memasuki bulan Agustus 2023 peta koalisi mulai terkonfigurasi, tetapi mulai awal minggu terahir bulan Agustus 2023 konfigurasi koalisi mulai pudar dan muncul indikasi pembentukan
koalisi baru.

Sandiaga Uno, sebagai Cawapres dan Ketua Bappilu PPP tiba-tiba menyatakan akan
menggandeng Demokrat dan PAN untuk membuat pasangan Sandi-AHY.

Said Abdullah, sebagai Ketua DPP PDI-P tiba menyatakan akan memasangkan Ganjar Pranonowo, dengan Anis Baswedan, dan yang mengejutkan secara tiba-tiba Surya Paloh memasangkan Anis Baswedan, dengan Muhaimin Iskandar.

Secara politis langkah Surya Paloh, memasangkan Anis Daswedan, dengan Muhaimin Iskandar, dengan tujuan ingin mengangkat elektabilitas di Jawa Timur dan Jawa Tengah dapat diterima, tetapi secara etika pertemanan kurang beradab.

Anis Baswedan, pacarannya dengan AHY, eh.., tunangannya dengan Muhaimin Iskandar.

Penetapan Muhaimin Iskandar, sebagai pasangan Anis Baswedan, sangat mengagetkan Demokrat, karena setelah Anis Baswedan, syafari ke Ketum Nasdem, Ketum PKS, dan Ketum Demokrat Cawapres Anis Baswedan, mengarah ke AHY.

Tetapi dengan cepat Cawapres Anis
Baswedan, berubah ke Muhaimin Iskandar, yang ditandai dengan kunjungan Anis Baswedan, ke Ibu Muhaimin Iskandar, untuk meminta restu dan kunjungan Surya Paloh, ke Pak Lurah pada hari Kamis pagi dan Kamis sore tanggal 31 Agustus 2023.

Belum jelas apa maksud kedatangan Surya Paloh, ke Kelurahan, apakah sekedar silaturrahmi atau melaporkan tindak lanjut dari kunjungan Surya Paloh, ke kelurahan sebelumnya.

Perubahan cepat konfigurasi Koalisi Capres 2024 menurut hemat saya bukan
menggambarkan dinamisnya perpolitikan menjelan Pilres 2024, tetapi lebih mencerminkan lemahnya kohesi antara partai politik anggota koalisi, kebingungan mencari figure yang dapat mengangkat elektabilitas Capres, intervernsi tangan-tangan tersembunyi para pemilik moda serta perintangan terhadap Capres tertentu.

Jika kohesi antara Parpol anggota koalisi lemah atau tidak ada, maka dimungkinkan konfigurasi koalisi senantiasa akan mengalami perubahan, tetapi jika perubahan konfigurasi koalisi terjadi karena kebingungan mencari figure cawapres, bongkar pasang koalisi akan terus terjadi sampai menjelang batas akhir pendaftaran Capres dan Cawapres 2024.

Mudah-mudahan para pemilik suara tidak bosan menyaksikan akrobat politik dan gonta ganti pasangan Capres-Cawapres.

Berita Terkait

Rekom Partai dan Mahar Politik Wajib Ijab Kabul
Resesi Seks Menyerang Gerbang Asean
Salam Pamit Kajari Sumenep Bersama Zamrud Khan
Dinamika Hubungan Uni Eropa Indonesia; Kerjasama Ekonomi Menjadi Prioritas Atau Hanya Formalitas?
Hegemoni Senyawa Soft Power; Apakah Dunia Sangat Terkesan Pada Langkah Citra Global Jepang?
H. Slamet Junaidi Menginspirasi Warga Sampang
Kejahatan Adminitrasi Kependudukan
Netralitas atau Loyalitas

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 06:50 WIB

Rekom Partai dan Mahar Politik Wajib Ijab Kabul

Minggu, 30 Juni 2024 - 10:53 WIB

Resesi Seks Menyerang Gerbang Asean

Sabtu, 29 Juni 2024 - 15:20 WIB

Salam Pamit Kajari Sumenep Bersama Zamrud Khan

Rabu, 5 Juni 2024 - 13:46 WIB

Dinamika Hubungan Uni Eropa Indonesia; Kerjasama Ekonomi Menjadi Prioritas Atau Hanya Formalitas?

Rabu, 5 Juni 2024 - 11:11 WIB

Hegemoni Senyawa Soft Power; Apakah Dunia Sangat Terkesan Pada Langkah Citra Global Jepang?

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Minggu, 15 Sep 2024 - 08:37 WIB

HUKUM & KRIMINAL

Warga Sokobanah Sampang Diringkus Polisi

Sabtu, 14 Sep 2024 - 07:19 WIB

ADVERTORIAL

Ribuan Guru Ngaji di Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Jumat, 13 Sep 2024 - 19:58 WIB

BERITA TERKINI

Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia

Jumat, 13 Sep 2024 - 09:20 WIB

BERITA TERKINI

Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan

Kamis, 12 Sep 2024 - 19:03 WIB