Harga Beras Naik, HKTI Desak Pemerintah Gelar Operas Pasar

Jumat, 19 Januari 2018 - 15:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Nanang

Pamekasan, SOROTPUBLIK.COM – Naiknya harga kebutuhan pokok terutama beras, membuat sejumlah masyarakat ekonomi menengah kebawah mengeluh, termasuk pula Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Mereka mendesak pemerintah segera menggelar operasi pasar, agar harga beras dapat stabil sehingga harga dapat terjangkau oleh masyarakat luas.

Desakan tersebut, disampaikan oleh Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pamekasan, H. Moh. Nasiriruddin. Dia menegaskan, bahwa secara umum kenaikan harga beras sebetulnya menguntungkan petani. namun, disisi lai hal itu juga telah dikeluhkan oleh masyarakat terutama yang tidak punya berpenghasilan tetap.

“Memang kenaikan harga beras akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang berkisar 20 persen, sehingga banyak masyarakat yang menjerit,” tutur Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pamekasan, H. Moh. Nasiriruddin, Jum at (19/01/2018).

Harga beras yang mengalami kenaikan di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Pamekasan, yakni jenis Premium dan jenis Medium. Untuk jenis premium, seharga Rp 12.500 per kilogram. Sedangkan HET-nya seharga Rp 12.800. Sementara untuk beras jenis medium di pasar wilayah perkotaan Rp 11 ribu. Sesangkan HET-nya Rp. 9.450. Kenaikan harga sebesar Rp. 1.550 per kilogram.

Nasiriruddin menjelaskan, kenaikan harga beras cukup berdampak kepada masyarakat golongan ekonomi lemah. Selain itu, kenaikan beras itu akan memicu kenaikan beberapa bahan pokok yang lainnya, sehingga ekonomi masyarakat terkuras dan terbebani untuk kebutuhan yang lain.

Pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, agar secepatnya mengambil langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga beras yang dimungkinkan berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok lainnya.

“Jadi pemerintah jangan abai akan kejadian-kejadian seperti ini, hal seperti ini saya anggap sebagai musibah buat masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menginginkan  agar Pemkab setempat untuk segera melakukan operasi pasar sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pusat. Pihaknya berharap, agar pemerintah juga bisa menepati janjinya yang akan membuat lahan pertanian yang tidur untuk dijadikan lahan yang produktif.

Berita Terkait

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi
Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia
Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan
Bupati Sumenep Sambangi Warga Batu Putih Laok
Proyek DAK Fisik di Sumenep Hampir Rampung
Kabid GTK Paparkan Tentang Keberhasilan Pendidikan
Memasuki Penghujung 2024, Akses Jalan Banyak Rusak
Puskesmas Bluto Raih Predikat Fasilitas Kesehatan Berkomitmen Pelayanan JKN

Berita Terkait

Minggu, 15 September 2024 - 08:37 WIB

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Jumat, 13 September 2024 - 09:20 WIB

Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia

Kamis, 12 September 2024 - 19:03 WIB

Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan

Rabu, 11 September 2024 - 12:14 WIB

Proyek DAK Fisik di Sumenep Hampir Rampung

Selasa, 10 September 2024 - 14:40 WIB

Kabid GTK Paparkan Tentang Keberhasilan Pendidikan

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Minggu, 15 Sep 2024 - 08:37 WIB

HUKUM & KRIMINAL

Warga Sokobanah Sampang Diringkus Polisi

Sabtu, 14 Sep 2024 - 07:19 WIB

ADVERTORIAL

Ribuan Guru Ngaji di Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Jumat, 13 Sep 2024 - 19:58 WIB

BERITA TERKINI

Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia

Jumat, 13 Sep 2024 - 09:20 WIB

BERITA TERKINI

Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan

Kamis, 12 Sep 2024 - 19:03 WIB