Peringati Hari Tani Nasional GMNI Sumenep Desak Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Alih Fungsi Lahan

Selasa, 27 September 2016 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Doess

SUMENEPSOROTPUBLIK.com  –  Belasan aktifis mahasiswa di Sumenep, Madura Jawa Timur, Selasa (27/9/2016) yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi damai dan turun jalan dengan berorasi dan menggelar teatrikal di Jl. Trunojoyo depan Masjid Djamik.

Dalam orasinya, mereka menyebut bahwa, Hari tani nasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 24 September, merupakan tonggak sejarah bagi kaum tani Indonesia.

Korlap aksi, dalam orasinya menyampaikan, Pada tahun 1960 ditetapkan Undang-undang pokok Agrari (UUPA) No.5 sebagai landasan hukum dan politik bagi diaturnya hubungan adil antara kaum tani dengan alat produksinya.

“Akan tetapi 56 tahun sudah sejak UUPA disahkan, nasib kaum tani Indonesia tidak banyak berubah, masih miskin dan terus dipinggirkan,” Teriak Mansuri dalam orasinya.

Sekarang kata Mansuri,  berbagai persoalan dihadapi oleh kaum tani dan rakyat Indonesia, baik yang bersifat daerah, nasional maupun internasional.

“Penggusuran paksa dan perampasan hak atas tanah, kekerasan dan penangkapan paksa dan lahan reclaiming yang merusak ekosistem hutan, pembangunan infrasturktur, kelaparan dan kekurangan sandang pangan terjadi merata di seluruh daerah di Indonesia, ini salah siapa,” Kata Mansuri sambil menunjuk ke peserta aksi yang teatrikal.

Ditegaskan Mansuri, untuk di Kabupaten Sumenep, pengambil alihan lahan/tanah cenderung memberikan dampak negatif. Terutama di pedesaan lahan pertanian dan perkebunan sekita 500 hektar kepemilikannya telah beralih fungsi ketangan investor. Terjadi di Desa Kecamatan Talango, Gapura, Dungkek, Batang_batang, Manding, Dasuk, Kota, Lenteng, Bluto, Kalianget, Ambunten dan Kecamatan Pasongsongan.

Untuk itu GMNI Sumenep menuntut, Pemerintah Jokowi-JK agar segera melaksanakan Refroma Agraria Sejati. Pemkab Sumenep supaya menghentikan rencana segala perizinan terhadap investor.

Pemkan dan DPRD harus meningkatkan fungsinya dalam mengawasi dan mengendalikan agar dalam penyelenggaraan, peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemelihraan lahan-tanah juga sumber daya alam lainnya benar-benar dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakayat.

Berita Terkait

Proyek Rabat Beton di Desa Lalangon Jadi Sorotan
Rabat Beton di Desa Lalangon Mulai Mengalami Kerusakan
Bupati Sumenep Segera Selesaikan Permasalahan Listrik
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Ciptakan Pelayanan Terbaik
Dinkes P2KB Sumenep Prioritas Pelayanan Kesehatan Gratis
Sejumlah Kepala Desa Dipanggil Kejari Sumenep
BPRS dan Dinkes P2KB Sumenep Kompak Support Kegiatan Ketupatan
Warga Poteran Dihebohkan Mayat Tanpa Identitas

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 10:45 WIB

Proyek Rabat Beton di Desa Lalangon Jadi Sorotan

Rabu, 16 April 2025 - 09:18 WIB

Rabat Beton di Desa Lalangon Mulai Mengalami Kerusakan

Senin, 14 April 2025 - 12:16 WIB

Bupati Sumenep Segera Selesaikan Permasalahan Listrik

Jumat, 11 April 2025 - 09:31 WIB

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Ciptakan Pelayanan Terbaik

Kamis, 10 April 2025 - 12:23 WIB

Dinkes P2KB Sumenep Prioritas Pelayanan Kesehatan Gratis

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Proyek Rabat Beton di Desa Lalangon Jadi Sorotan

Kamis, 17 Apr 2025 - 10:45 WIB

BERITA TERKINI

Rabat Beton di Desa Lalangon Mulai Mengalami Kerusakan

Rabu, 16 Apr 2025 - 09:18 WIB

BERITA TERKINI

Bupati Sumenep Segera Selesaikan Permasalahan Listrik

Senin, 14 Apr 2025 - 12:16 WIB

ADVERTORIAL

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Ciptakan Pelayanan Terbaik

Jumat, 11 Apr 2025 - 09:31 WIB

BERITA TERKINI

Dinkes P2KB Sumenep Prioritas Pelayanan Kesehatan Gratis

Kamis, 10 Apr 2025 - 12:23 WIB