Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.com – Ketekunan dan ketelatenan kakek Atnawi (78) dalam bekerja untuk menafkahi keluarganya sehari-hari patut diacungi jempol dan perlu ditiru. Buktinya selama 50 tahun lamanya berproduksi periuk dan dan cobek dari tanah liat (cobik madura red,) tanpa perhatian dari pemerintah setempat.
Meskipun jenis usahanya sedikit mulai ditinggalkan oleh konsumen karena ketatnya persaingan di era pasar bebas ini, serta banyaknya barang dari luar yang masuk ke sumenep, yang bentuknya sudah modern. Namun siapa sangka, berkat ketekunannya usahanya tetap bertahan sampai sekarang.
Kakek Atnawi yang beralamat di Desa Andulang, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur ini menuturkan, bila dihitung usaha produksi periuk dan cobek dari tanah liatnya sampai sekarang sudah 50 tahun lamanya.
“Usaha ini saya kerjakan sendiri,terkadang dibantu anak dan cucu,namun yang punya keahlian ya tetap saya, karena yang muda-muda sepertinya enggan bekerja yang kotor-kotor,” Ungkapnya. Selasa (14/12/16).
Untuk pangsa pasar kata Kakek Atnawi, sebagai konsumen membeli langsung ke rumahnya. Selebihnya di pasokkan langsung ke salah satu pengepul di pasar anum Sumenep. Satu biji periuk harganya 7 ribu dan 10 ribu rupiah.
“Satu bulan sekali atau bahkan lebih saya memasokkan barang saya ke pedagang di pasar anum,” Tuturnya.
Ia mengatakan saat ini pangsa pasar periuk dan cobek buatannya bisa dibilang sudah mati, karena peminatnya sangat sedikit. Ditambah lagi banyak barang dari luar yang masuk ke sumenep.
“Pasang surut sudah biasa dialaminya dan itu wajar, karena saingan berat disebabkan warga banyak yang berpindah menggunakan alat dapur yang lebih modern,” Ujarnya.
Ketika ditanya terkait kepedulian bantuan pemerintah daerah terhadap usaha dirinya, kakek Atnawi mengaku belum pernah sama sekali. Menurutnya, jangankan dibantu, datang kerumah untuk melihat usahanya juga belum pernah sama sekali.
“Usaha ini seratus persen mandiri, apa-apa dikerjakan sendiri tanpa sentuhan bantuan dari pemerintah,” Tuturnya.
Namun demikian,karena sudah 50 tahun bergelut di usaha yang seperti ini dan pangsa pasarnya semakin tidak jelas, Ia berharap ada campur tangan pemerintah melalui dinas terkaitnya untuk membantu memasarkan hasil produksinya.