Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Untuk mewujudkan pemeratan pembangunan di Kota Gerbang Salam Pamekasan, Bupati Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, Ach Syafii Yasin sejak awal kepemimpinannya 4 tahun lalu telah menetapkan peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan sebagai tolak ukur pemerataan pembangun.
Demi mensukseskan program tersebut, secara tegas Bupati Ach Syafii Yasin melarang guru yang ditempatkan di sektor utara (pedesaan), untuk pindah atau mutasi ke arah selatan kota terkecuali ada alasan mendasar dan sifatnya harus dilakukan, misalnya karena sakit dan alasan lainnya yang sifatnya darurat.
“Upaya ini akan terus kita lakukan walaupun ini berat juga. banyak sekali permintaan-permintaan guru ini dari utara mau pindah ke selatan, namun saya tahan, tidak boleh, kecuali memang darurat, sakit dan lain sebagainya,” Tegas Ach Syafii Yasin, Selasa (23/05).
Bupati Ach Syafii Yasin, yang setahun lagi akan mengakhiri masa jabatannya itu, menyakini program tersebut akan berjalan sesuai rencana. Sebab, disamping pemerataan pembangunan infrastruktur, dengan peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan maka pemerataan pembangunan akan tercapai.
“Jadi dasar pembangunan itu tidak semata-mata bertopang pada kesiapan infrastruktur namun juga kesiapan SDM didalam menghadapi era teknologi ini melalui pemerataan pendidikan yang berkualitas, tidak hanya diperkotaan akan tetapi juga di pelosok pedesaan,” Imbuhnya.
Ketegasan Bupati Ach Syafii Yasin dalam menolak memberikan persetujuan apabila ada guru yang telah ditempatkan di pedesaan khususnya di wilayah pantura Pamekasan yang mengajukan permohonan untuk dimutasi ke bagian selatan atau ke arah kota, akan terus ia tekankan selama dirinya menjabat sebagai Bupati Pamekasan.
Sebab jika hal itu dibiarkan terjadi, maka tidak menutup kemungkinan pemerataan pembangunan yang berkeadilan sebagaimana dituangkan dalam tema peringatan Harkitnas tahun ini akan sulit tercapai meskipun pembangunan infrastruktur dan ekonomi telah dilakukan hingga di pelosok pedesaan.