Penulis: Ismi/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Sejumlah aktivis yang tergabung Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terlibat kisruh dengan pihak aparat Kepolisian dan Satpol PP di depan Kantor Pemkab Sumenep saat melakukan aksi dan memaksa untuk bertemu KH. A. Busyro Karim, Kamis 27 September 2018.
Kekisruhan tersebut terjadi usai Asisten I Pemerintah Kabupaten Sumenep, Moh. Jakfar datang menemui sejumlah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang menyampaikan terkait tidak adanya Bupati Kabupaten Sumenep di Kantor Pemkab Sumenep tanpa membawa bukti tertulis.
Akibat pernyataan Jakfar. Mansur, orator aksi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Kabupaten Sumenep meminta bukti surat undangan bahwa Bupati Sumenep tidak ada di Kantor Pemkab, dan meminta bukti suarat tersebut untuk dibawa ke sejumlah aktivis yang saat itu menggelar aksi.
Hingga jam 11.30 WIB, sejumlah aktivis ahirnya berhasil masuk dari pintu keluar sebelah timur, dan mereka ditemui lagi Oleh Asisten I Pemkab Sumenep Moh. Jakfar dan Kabag Humas Pemkab Sumenep. Saat bertemu dengan Asisten 1 dan Moh. Kadir, sejumlah aktivis GMNI cabang Sumenep dibawakan jadwal kegiatan Bupati dan Wakil Bupati oleh Kabag Humas Pemkab Sumenep. Dan dengan adanya bukti tersebut sejumlah aktivis ahirnya terlihat mebubarkan diri dengan tertib.