Penulis: Helmy/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasisawa Islam Indonesia (PMII) Al Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep, Madura, Jawa Timur, merayakan Hari Lahir (Harlah) PMII Nasional ke-59 sekaligus Hari Jadi PMII Al Karimiyyah yang ke-4, Minggu (28/04/2019).
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB di destinasi wisata religi Asta Tinggi Jl. Asta Tinggi Kebonagung, Sumenep tersebut, dikemas dengan Istighasah bersama dan Orasi Pergerakan.
Ketua Panitia kegiatan, Farid menyampaikan terima kasih kepada para panitia dan jajaran pengurus komisariat, karena perayaan Harlah tersebut tidak akan terlaksana tanpa adanya partisipasi dan kesadaran dari berbagai pihak.
“Terima kasih kepada para panitia dan senior yang telah meluangkan waktunya untuk kelancaran acara ini,” ucapnya, Minggu (28/04/2019) siang.
Sementara Ketua Komisariat PMII Al Karimiyyah, Ainur Dahlan dalam sambutannya mengungkapkan, untuk bisa bertahan dalam sebuah organisasi membutuhkan banyak perjuangan dan kesadaran bersama. Maka melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat menyatukan emosi antara kader, pengurus, dan jajaran senior lainnya.
Di samping itu, Ainur menginginkan, ke depannya kesadaran dan rasa kepemilikan terhadap organisasi benar-benar ditanamkan dalam hati kader dan pengurus. Hal tersebut, kata dia, untuk masa depan komisariat PMII Al Karimiyyah yang lebih baik.
“Perlu kita satukan kesadaran. Mari kita satukan emosional untuk kelanjutan bangsa,” pinta Ketua Komisariat asal Desa Ambunten tersebut.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan istighasah bersama. Kemudian, orasi pergerakan dipandu oleh Ketua II Bidang Jaringan dan Advokasi PK PMII Al Karimiyyah, Surianto.
Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa hidup dalam sebuah organisasi harus mampu membagi waktu untuk kepentingan pribadi dan organisasi. Sehingga, orang yang masuk dalam organisasi mendapatkan hasil sesuai dengan prosesnya.
“Setiap perjalanan akan menemukan persimpangan. Jangan pernah mengorbankan apapun untuk kepentingan pribadi,” tegas Surianto.
Usai orasi pergerakan, ia meminta pernyataan komitmen dari para kader dan pengurus komisariat yang hadir kala itu. Di akhir acara, perayaan dua harlah tersebut ditutup dengan pemotongan kue dan menyanyikan lagu pergerakan.