Penulis: Ismi/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Rapat Paripurna Pembahasan APBD 2019, terus berjalan, walaupun suasana ruang rapat di DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur kian memanas dengan beragam persoalan. Rapat tersebut berlangsung pada Rabu malam (24/10/2018) di tengah hiruk-pikuknya pelengseran H. Herman Dali Kusuma sebagai Ketua DPRD Sumenep yang bocor ke publik sejak Selasa (23/10/2018) lalu.
Rapat paripurna yang dihadiri oleh Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim dan Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat itu dipimpin H. Herman Dali Kusuma dan dihadiri oleh 36 dari 50 anggota DPRD Sumenep di ruang sidang. Suasana rapat paripurna memanas karena adanya tuntutan dari anggota DPRD dan Fraksi PKB kepada pimpinan DPRD setempat untuk membacakan reposisi Herman Dali Kusuma sebagai Ketua DPRD.
Salah satu tuntutan yang jadi pemicu suasana panas pertama datang dari seorang politisi PKB, H. Ruki Abdillah. Ia mempertanyakan mengenai surat terkait reposisi pimpinan DPRD Sumenep di tengah Rapat Paripurna Pembahasan APBD 2019 berlangsung.
“Intrupsi Pimpinan, kami menanyakan agar surat dari Fraksi PKB untuk dibacakan,” ungkapnya, Rabu malam (24/10/2018).
Tak pelak lagi, munculnya intrupsi terkait pelengseran H. Herman dari posisi ketua DPRD itu bikin suasana paripurna semakin memanas. Sebab pimpinan DPRD menolak membacakan surat dari DPC PKB karena H. Herman masih mengajukan gugatan ke PN Sumenep atas pemecatan dirinya sebagai Ketua DPRD Sumenep.
“Itu berdasarkan hasil konfirmasi Bagian Hukum ke Bagian OTODA Provinsi Jawa Timur tidak bisa dilanjutkan, meski tetap dilanjut sampainya di Provinsi akan dipending hingga proses hukum mempunyai kekuatan hukum tetap,” jelas Wakil Ketua DPRD, Moh Hanafi menyanggah intrupsi H. Ruki.
Akibat intrupsi tersebut, tak pelak lagi membuat agenda rapat sempat tertunda. Sebab, selanjutnya justru muncul intrupsi demi intrupsi dengan desakan yang sama.
“Tidak ada alasan (surat dari DPC PKB, red) untuk tidak dibacakan,” tegas Dul Siam, anggota DPRD sekaligus Sekretaris DPC PKB Sumenep yang dikabarkan akan menggantikan H Herman.
Namun, agenda rapat akhirnya dilanjutkan. Akan tetapi dari sekian lamanya perdebatan memanas membuat H. Herman selaku pimpinan rapat walk out dari ruangan.