Penulis: Ismi/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Puncak acara Hari Huru Nasional (HGN), HUT ke-73 PGRI, dan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53 tingkat Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Kabupaten Sumenep, Madura, tak hanya dihadiri tamu 50.000 orang lebih guru se-Jawa Timur.
Acara yang berlangsung di GOR A. Yani Panglegur itu, juga dihadiri Ketua Umum PB PGRI, Ketua Umum PGRI Jawa Timur, dan Gubernur Soekarwo. Hadir pula Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Sekretaris Daerah beserta jajaran Forkopimda, dan Kepala Dinas Pendidikan serta pimpinan OPD Sumenep lainnya.
Berbagai tampilan tarian-tarian tradisional menjadi sajian pembuka yang spektakuler pada acara tersebut. Salah satunya tarian tradisional khas Sumenep, yaitu tari Muang Sangkal, tari Topeng, dan tari Ojhung yang merupakan tarian bela diri yang masih aktif sampai sekarang.
Ketua Umum PB PGRI Dr. Unifah Rasyidin, M.Pd. saat sambutan mengungkapkan, ada banyak pertanyaan mengenai tema ‘Guru Sebagai Penggerak Perubahan di Era Revolusi Industri 4.0’. Oleh karena itu, ia memaparkan hal tersebut dengan perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan seorang guru.
“Dengan dijiwai semangat Proklamasi 1945, PGRI lahir di bawah panji perjuangan kemerdekaan Indonesia,” katanya, Sabtu (17/11/2018).
PGRI, lanjut Unifah, hadir bukan hanya ikut serta memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akan tetapi, juga berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan.
“Sekaligus berjuang mengangkat harkat dan martabat guru dan pendidik serta tenaga kependidikan,” tambahnya.
Saat tiba giliran Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam sambutannya ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Umum PGRI dengan segala perjuangannya untuk PGRI.
“Terima kasih kepada Ketua Umum telah memperjuangkan perjuangan PGRI yang luar biasa. Terima kasih kita kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena kita diberikan tempat terdepan ‘agent of change’ agen perjuangan,” ungkap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu pun bangga dan mengapresiasi pelaksanaan HGN, HUT ke-73 PGRI dan Hari Aksara Internasional ke-53 Tahun 2018 di Sumenep. Sebab, kesuksesan acara itu sebagaimana disampaikan Bupati KH A. Busyro Karim sebelumnya, memang dipersiapkan dengan maksimal dan anggaran serta tenaga yang luar biasa.