Penulis: Ismi/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Istighosah akbar untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf yang digelar oleh Lingkar Santri Madura (LSM) bertepatan di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ricuh, diduga acara itu ricuh akibat tidak berizin.
Moh. Kurdi, selaku Komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Kota Sumenep mengungkapkan, acara istighosah untuk calon presiden dan wakil presiden Jokowi-KH. Ma’ruf Amin tidak memiliki izin, baik dari Panwaslu maupun dari pihak Kepolisian setempat.
“Untuk tindak lanjut kami masih berkoordinasi dengan Banwaslu Kabupaten. Apakah ini ilegal atau tidak,” ungkapnya, Jum’at (21/09/2018).
Namun hal berbeda disampaikan oleh Taufiqur Rohman, bahwa istighosah yang dideklarasikan itu merupakan inisiatif para santri se Madura, yang mana kegiatan tersebut berawal dari keresahan para santri melihat kondisi politik Nasional yang semakin tidak menentu.
“Ini berawal dari resah keresahan para santri melihat kondisi politik Nasional yang semakin tidak menentu karena saling ejek,” tutur yang mengaku sebagai deklarator dalam acara itu.
Dari pantau jurnalis sorotpublik.com, Polres dan Panwaslu Kabupaten Sumenep terpaksa menururunkan benner yang dipasang pada saat acara berlangsung, dan ricuhnya acara itu, disebabkan karena terjadinya mis komunikasi panitia dengan pihak yang bersangkutan atau yang berwenang.