Penulis: Kiki/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Desakan masyarakat agar Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur segera menyelesaikan banyak kasus yang mengendap mendapat perhatian dari Kapolres AKBP Fadillah Zulkarnaen. Hal ini diketahui saat sorotpublik.com secara eksklusif mengonfirmasi persoalan tersebut pada Jumat siang (05/10/2018) kemarin.
Sebelumnya, Polres Sumenep mendapat desakan penyelesaian sejumlah kasus pada Jumat (28/09/2018). Waktu itu, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep mendatangi Polres untuk melakukan audiensi.
“Intinya kami mendesak Polres Sumenep untuk menyelesaikan sejumah kasus yang hingga kini belum dapat terselesaikan. Seperti kasus penembakan di Kecamatan Talango beberapa waktu lalu yang hingga kini belum menemui kejelasan perihal siapa yang bertanggung jawab atas perbuatan keji itu,” ucap Ketua PC PMII Sumenep, Suryadi, Jumat (28/09/2018) lalu.
Sebagaimana dijelaskan saat itu, Kapolres Fadillah menyatakan problem utama penyelesaian kasus yang mengendap tersebut sebenaranya hanya satu. Yaitu mentok di alat bukti yang sulit didapatkan karena masyarakat sebagai saksi enggan bicara.
“Solusinya ya masyarakat harus memberikan keterangan dan informasi cepat. Tapi kalau masyarakat (saksi, red) tidak membantu kita, kalau ditanya ta’ oneng ta’ oneng (tidak tahu, red), kan susah,” ungkap Fadillah.
Padahal, ia yakin masyarakat ada yang tahu. Dan pihaknya pun sudah menegaskan akan memberikan perlindungan kepada saksi, hanya saja masyarakat tetap saja tidak mau.
“Saya udah bilang nanti kita lindungi, kita bantu, masih gak mau. Contoh yang di Kangean, kan terungkap yang isu santet itu. Kenapa? Karena masyarakat berani ngomong, mau jadi saksi,” jelasnya.
Agar kasus-kasus yang didesakkan itu segera selesai, masyarakat diharapkan Fadillah dapat bekerjasama. Sebab, tanpa kerja sama pengungkapan dari saksi itu, penyelesaian kasus akan tetap susah.
“Kalau ta’ oneng ta’ oneng (tidak tahu, red) ya susah. Emangnya polisi manusia super bisa tahu bukti dan pelakunya,” katanya, menegaskan.
Karena itu, Kapolres murah senyum tersebut berharap, lembaga pendidikan termasuk para ulama dapat mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk menjadi saksi. Selama masyarakat tidak mau terbuka pada polisi, Fadillah mohon maaf karena polisi pasti kesulitan.
“Tapi kalau masyarakat mau cerita, mau berbagi, kan enak. InsyaAllah saya yakin cepat terungkap,” imbuhnya.
Selama ini, Fadillah menyatakan setiap bulan sudah banyak kasus pembunuhan yang terungkap. Namun, masyarakat masih menyebut masih banyak yang belum selesai karena yang lama terkendala alat bukti dan saksi.
“Itu PR-nya. Cuma itu dia, harapan kita masyarakat harus berani menjadi saksi. Berani menjelaskan pada polisi kalau mau terungkap,” pungkasnya.