Penulis : Doess
Editor : Red
SUMENEP , sorotpublik.com
MINGGU (22/5/2016).
Bulan ini adalah merupakan masa paceklik bagi nelayan pantai utara (pantura) Kabupaten Sumenep, antisipasi mengalami kerugian cukup besar, karena hasil tangkapan ikan sangat minim para nelayan untuk sementara waktu memilih memarkir perahunya di bibir pantai.
Seperti yang terlihat di Desa Ambunten, Kecamtan Ambunten dan Desa Slopeng, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Para nelayan di dua kecamatan ini memarkir perahunya yang setiap hari digunakan menangkap ikan di bibir pantai,ini dilakukan karena hasil tangkapan minim, versi mereka bulan ini memasuki bulan paceklik.
Cuaca di tengah laut khususnya diperairan sumenep tergolong normal, ombak dan anginnya landai. “Entah kenapa hasil tangkapan ikan dalam satu bulan ini sangat sedikit.”Bahkan terkadang tidak mendapatkan seekor ikanpun, Kata Mathari, nelayan Desa Slopeng, Kecamatan Dasuk Kabupaten sumenep.
Karena hasil tangkapan sangat sedikit, bila dipaksakan, maka kami para nelayan akan mengalami kerugian berlipat. “pasalnya hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya operasional.” Ungkap Mathari.
Mathari menjelaskan, untuk biaya operasional sekali berlayar di kisaran Rp.500.000 sampai Rp.1.000.000. Bila tidak dapat ikan atau hasil tangkapan ikan minim, maka merugilah kita”, tukasnya.
Diakui Mathari, belum tahu secara pasti kapan berakhirnya masa paceklik seperti sekarang ini, berdasarkan pengalamannya biasa dikisaran satu hingga dua bulan.
“Artinya selama terjadi musim ini para nelayan untuk sementara waktu memilih menganggur di rumah beserta keluarga.”Pungkasnya.