SOROTPUBLIK.COM – Era kini, media televisi juga sudah mulai ditinggalkan dan digantikan perannya dengan gadget. Aplikasi yang menggantikan peran televisi saat ini bernama YouTube, hampir di semua kalangan dan umur sudah mengenal apa itu youtube. Dengan aplikasi youtube orang dapat mengakses berita, informasi, belajar bahkan kita juga dapat streaming acara televisi dengan lebih praktis tanpa harus membawa televisi.
Istilah wartawan juga mulai memiliki teman saingan. Ada blogger, dan youtuber.
Bicara youtube, seperti diketahui, kanal ini muncul kali pertama pada bulan Februari 2005 silam. Hingga kini kanal tersebut makin populer. Setelah diakuisisi Google pada akhir 2016 seharga 1,65 miliar dolar AS atau kini setara lebih Rp 23,3 triliun, YouTube menjadi situs video sharing yang belum ada tandingannya.
Jumlah warganet yang menonton kanal ini, di Indonesia sendiri, hampir menyaingi jumlah netizen yang menonton televisi. Berdasarkan survei Google dan Kantar TNS pada Januari 2018, YouTube ditonton 53 persen pengguna internet di Indonesia. Sementara warganet yang juga menonton televisi sebanyak 57 persen. Hal ini berbeda dengan radio yang hanya didengarkan 13 persen pengguna internet.
“Alam membentuk pola pikir. Seperti istilah cari kerja, dan punya pekerjaan sudah lambat laun berubah mindset-nya. Berganti pada cari uang dan punya uang. Bahkan bisa memberikan upah pada orang lain,” kata seorang blogger sekaligus youtuber di Sumenep, sebut saja Rozi.
Dalam dunia gadget tersebut, kemandirian dan penggalian ide sekaligus kreativitas menjadi aset penting. “Itu saham utama,” imbuh Rozi.
Rozi mengikuti mindset para kreativitor, bahwa menjadi kepala sekalipun hanya berupa kepala tikus sangat bagus, dari pada menjadi ekor binatang sebesar gajah. “Seperti kata pepatah bahwa setiap masa ada orangnya. Dan setiap orang ada zamannya. Yang penting kita tidak alergi pada perubahan, terutama yang positif, siapa saja penggeraknya, dukung,” tutupnya.
Terbukti Menangkan Persaingan
Dalam sebuah sumber, di luar negeri, ternyata YouTube memang berupaya ungguli Tivi. Dan, usaha untuk memenangkan persaingan dengan TV tradisional di ruang keluarga rumah tangga di Amerika Serikat (AS) nampaknya mulai terwujud. Sundar Pichai, CEO Google sendiri mengumumkan hasil riset hal tersebut.
Menurut Pichai, jumlah rumah tangga di AS yang menonton YouTube melalui televisi pintar (terkoneksi dengan internet), naik sebesar 70 persen dalam kurun satu tahun terakhir. Angka ini diperoleh dari riset yang dilakukan oleh YouTube pada sejumlah rumah tangga di AS, yang di ruang keluarganya memiliki televisi yang terkoneksi dengan internet.
YouTube memang sebelumnya tidak banyak ditonton melalui televisi. Beberapa pengguna lebih memilih untuk menonton klip video tersebut melalui smartphone atau PC laptop/destkop.
“YouTube ditonton dari televisi keluarga selama kurang lebih 100 juta jam per harinya. Padahal sebelumnya, YouTube lebih banyak ditonton melalui ponsel,” ujar Pichai dikutip KompasTekno dari Recode, Selasa (31/10/2017).
Penulis: Sidi Mufi Imam
Publisher: Kiki Ana Aniz