Musik Patrol Jember, Warisan Budaya yang Terkenal hingga Luar Negeri

Senin, 22 Juli 2019 - 14:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sutaji dengan dua alat musik Patrol khas Jember, Jawa Timur. (Foto: Alin/SorotPublik)

Sutaji dengan dua alat musik Patrol khas Jember, Jawa Timur. (Foto: Alin/SorotPublik)

Penulis: Alin/Kiki

JEMBER, SOROTPUBLIK.COM – Musik Patrol khas Jember, Jawa Timur kini bukan hanya dikenal oleh masyarakat Jember saja. Melainkan oleh beberapa kota yang ada di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.

Berbagai daerah seperti Banyuwangi, Madura, Jogja, Sulawesi, Papua, bahkan Australia telah mengenal musik Patrol Jember.

Hal ini disampaikan oleh Sutaji, pria paruh baya yang merupakan generasi kedua di Kota Jember selaku pengrajin dan seniman musik Patrol.

Saat ditemui sorotpublik.com, Sutaji menceritakan perjalanan musik Patrol Jember hingga dikenal di berbagai daerah. Musik Patrol ada sejak tahun 1971 yang awalnya dipelopori oleh ayahnya. Kemudian di tahun 1983, ayah Sutaji meninggal dan diganti olehnya.

Di awal-awal, musik Patrol hanya terdengar suara seperti “kotekan”. Namun, seiring berjalannya waktu Sutaji belajar “nyetem” atau not pada musik Patrol.

“Pak Sutaji adalah orang nomor satu di Jember yang megetahui seluk beluk musik Patrol karena turunan dari ayahnya,” kata Kahar, salah satu pemain musik Patrol asal Jember, Senin (22/07/2019).

Sutaji memiliki keinginan yang kuat untuk memperindah suara musik Patrol. Sehingga pada tahun 1997 ada modifikasi suara musik Patrol menjadi 3 jenis suara, yaitu suara racing, suara air dan suara bunglor.

“Dari modifikasi inilah musik Patrol Jember dikenal di berbagai daerah hingga luar negeri,” jelas Sutaji.

Setelah itu, musik Patrol Jember tambah bagus. Sutaji mengaku tahu persis nama Patrol Jember sudah harum di mana-mana.

“Saya merasa ada kepuasaan tersendiri saat musik Patrol digemari oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Selain mengakui atas budayanya sendiri, daripada generasi muda melakukan hal yang kurang positif mending kotekan dengan musik Patrol,” ungkap perawat tertua musik Patrol Jember itu.

Harapan Sutaji pun sungguh mulia, yaitu ingin musik Patrol dikenal semua orang seperti orang mengenal JFC (Jember Fashion Carnaval, red) esebagai ikon Kota Jember.

“Saya berharap musik Patrol juga bisa ditampilkan saat ada kegiatan JFC. Saya akan latih generasi muda yang akan memainkan musik Patrol ini agar menampilkan yang terbaik,” tegasnya.

Berita Terkait

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Dinkes Provinsi Jawa Timur Kunjungi Puskesmas Ganding
Puskesmas Gapura Berkomitmen Dalam Pelayanan Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 November 2024 - 04:08 WIB

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Minggu, 17 November 2024 - 08:47 WIB

Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Selasa, 19 Nov 2024 - 04:08 WIB