Penulis: Nurul H/Kiki
JEMBER, SOROTPUBLIK.COM – Menyikapi banyaknya kebijakan, tata kelola pemerintahan dan palayanan terhadap masyarakat yang buruk, aktivis Jember membentuk gerakan Butuh Bupati Baru (B3).
Aktivis Laskar Aswaja Jember, Didit Baskariyanto mengatakan, gerakan B3 itu sebagai bentuk kepedulian aktivis Jember dan masyarakat atas buruknya kualitas kepemimpinan Faida selama satu periode.
“Ini adalah bentuk kepedulian aktivis dan masyarakat Jember atas kepemimpinan Bupati Faida dengan kebijakan-kebijakannya yang timpang,” tuturnya, Kamis (27/06/2019).
Buruknya kualitas pemerintahan, kata Didit, bisa dilihat dari kebijakan sosial ekonomi, sektor pembangunan, pelayanan Dispenduk, dan kebijakan sistem yang diterapkan.
“Pelayanan di Dispenduk terhadap masyarakat jauh dari kata layak, juga pembangunan yang mengesampingkan masyarakat tradisional sebagai prioritas seperti pasar modern di Balung,” tegasnya.
Selain itu, Didit juga menyebut Pemerintah Kabupaten Jember masih belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten (RDTRK) dan penerapan sistem pemerintah yang kaku. Hal itu belum lagi ditambah dengan kasus agraria yang tak pernah terselesaikan.
“Katanya Jember ini sebagai lumbung padi nasional, tapi kehidupan petani dirampas dengan lebih mementingkan pihak kapital,” sindir dia.
“Jadi, maklum kalau masyarakat sudah jenuh dan menginginkan sosok bupati baru yang membawa Kabupaten Jember lebih baik dari saat ini,” imbuh Didit.