Penulis: Heri/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Ada pemandangan tak biasa pada kegiatan Pemantauan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (23/10/2018). Pasalnya, para pemantau dari Dinas Pendidikan Sumenep maupun para peserta kegiatan tersebut terlihat unik dengan pakaian ala Santri.
Semua yang hadir dalam Pemantauan PKG dan PKB di salah satu SD gugus empat Ambunten itu pada sarungan. Sebab sebagaimana disampaikan Bupati KH. A. Busyro Karim saat hadir pada Peringatan Hari Santri di MWC NU Gapura, Senin (22/10) kemarin, Pemkab Sumenep memang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan berikut siswa-siswi SD dan SMP untuk berpakaian ala Santri selama seminggu ke depan.
Di luar sisi unik tersebut, Pemantauan PKG dan PKB di Ambunten berjalan lancar. Hal ini sebagaimana diakui Ahmad Baiquni, salah satu peserta dari SDN Beluk Kenek 1.
“Dari tadi lancar-lancar saja. Ya kalau ada kekurangan sedikit, itu biasa,” ungkapnya, Selasa (23/10/2018), usai acara.
Baiquni kembali menegaskan, tidak ada sama sekali hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun jika hendak membicarakan persoalan, Baiquni justru mengungkap masalah tak adanya guru PNS di sekolah yang dipimpinnya.
“Cuma untuk persoalan saya pribadi, di sekolah saya gak ada guru PNS-nya di SDN Beluk Kenek 1. Termasuk di SDN Keles dan SDN Bukabu,” tuturnya.
Karena itu, Baiquni berharap dengan adanya Pemantauan PKG dan PKB itu, nantinya ada kebijakan terhadap kondisi sekolahnya tersebut. Supaya, kegiatan belajar mengajar ke depan bisa lebih lancar.
“Saya prihatin dengan teman-teman (guru) yang membantu di sekolah sebagai tenaga pendidik. Jadi mohon kejelasannya, mohon dengan hormat masalah tenaga guru ini,” tandasnya.