Faktor Seseorang Menjadi Penyuka Sesama Jenis

Sabtu, 20 Februari 2016 - 09:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sorotpublik.com – Sumenep, Sata ini topik prilaku seks menyimpang kembali ramai diperbincangkan, baik di Media Lokal atau media Nasional, cetak, televisi maupun Online. Disebabkan karena maraknya kasus pencabulan terjadi di Indonesia.

Diantaranya seperti yang terjadi kepada SJ, salah satu penyanyi Dangdunt yang merupakan satu dari kelima juri di kontes dangdut di salah satu stasiun televisi yang cukup digemari oleh masyarakat.

Prilaku seks menyimpang biasanya dipacu oleh sifat penyuka sesama jenis. Sementara penyuka sesama jenis ada dua faktor yang melatar belakangi terjadinya seseorang menjadi penyuka sesama jenis.

Salah satu Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Margaret, mengungkapkan, ada dua yang melatar belakangi terbentuknya seseorang menjadi penyuka jenis, seperti yang dilansir oleh OkeZone, Jumat (31/8/2012).

“Ada dua faktor yang menjadi penyebabnya, yakni Faktor lingkungan dan faktor Biologis,” jelasnya.
Kedua faktor tersebut sangatlah kuat bisa tertanam di menset anak atau orang. Sehingga nantinya akan menjadi prilaku yang menyimpang juga.

Sementara faktor lingungan, bisa melalui pergaulan dengan orang-orang yang memiliki kepribadian yang menyimpang. Dan juga oleh faktor keluarga yang menginginkan anak perempuan atau laki-laki, sementara yang lahir malah kebalikannya. Ketika keinginan tersebut sangat kuat dalam keluarganya, maka kemungkinan besar, lingkungan rumahnya akan menuntutnya menjadi apa yang diinginkan oleh keluarganya. sementara ketika anak sudah mulai mencapai puber ia akan menemukan kelainan dalam dirinya. Sementara sifat yang dominan dalam dirinya adalah sifat yang sudah terbentuk dari lingkungan keluarganya.

Dari faktor Biologis, seorang yang ketika menginjak masa Puber sebagaimana teman-teman yang lainnya, atau pengalaman paa umumnya. Atau bisa saja dengan pengalaman seks pertamanya. Maka itu juga menjadi pengalaman yang paling diingat. Jika seks pertamanya mengalami seks menyimpang, maka dalam mensetnya akan terbentuk kebiasaan yang seperti itu. Namun jika seks pertamanya dikenalnya dengan pendidikan seks yang normal, maka dalam otaknya juga akan tertanam yang normal tersebut.

Makanya, pendidikan seks dan reproduksi bagi anak perempuan sangatlah dibutuhkan, bagi perkembangan pertumbuhan mensetnya.
“Kemudian kepada orangtua juga harus memberikan pemahaman bahwa jika anaknya perempuan adalah orientasinya seperti ini. Dan merawat organ reproduksi secara baik,” pungkasnya. (Fin)

Berita Terkait

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Dinkes Provinsi Jawa Timur Kunjungi Puskesmas Ganding

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Senin, 18 November 2024 - 11:43 WIB

Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP

Berita Terbaru

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB