Sorotpublik.com – Sumenep, Toni warga Benagung yang masih duduk di kelas 2 IPA-4 diduga menjadi korban penganiayaan warga Pandian, Sumenep. Madura, Jawa Timur karena diduga mengambil Hendpone temannya.
Berawal dari tuduhan Rudi Hartono ayah Dimas yang tidak lain salah satu pengacara di Kabupaten Sumenep bahwa Ahmad Fahrul Futoni dituduh mencurih hendpone anaknya.
Padahal waktu kejadian hilangnya hendpone tersebut, yang dititipkan kepada Korban waktu pulang dari rumah temannya di kecamatan Lenteng pada (10/01/2016), waktu itu pula korban dan Dimas mengalami kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Batuan.
Sementara menurut pengakuannya, korban tidak tahu handpone tersebut ada dimana. Karena hendpone tersebut hilang saat kecelakaan.
“Saat kejadian itu saya sempat tidak sadarkan diri dan banyak orang yang menolong,” Tutur Toni Kamis, (14/01/2016).
Mennurut informasi di lapagan pihak keluarga Rudi Hartono sudah datang ke Sembilan dukun untuk menanyakan kehilangan hendpone tersebut, dan semuanya menjawab bahwa yang mengambil handpone anaknya adalah Toni.
Tangankanan Toni di celupkan ke-minyak goreng yang sedang mendidih oleh orang yang waktu itu mengaku mbahnya Dimas, dengan alasan kalau tidak mengambil maka tidak akan panas. Namun sayangnya tangan Toni tetap melepuh.
“Tempat penganiayaannya di lantai 2 salah satu rumah warga Pandian. Kala itu, ponaan saya dipaksa untuk mengakui mengambil handphone,” terang Heri paman Korban.
Dengan kejadian itu pihak Keluarga Toni tidak terima akan penganiyaan yang dilakukan terhadap Toni, maka mereka melaporkan kejadian itu Kepolres Sumenep dengan bukti pelapor tanggal 11 Januari nomor ; LP/06/1/2016/JATIM/RES SMP. (Hari/Fin)