Sorotpublik.com – Sumenep, Dianggap tidak serius dan lamban tangani kasus penganiyaan terhadap anak dibawah umur, TN siswa di salah satu SMA di Kabuapten Sumenep. Sejumlah aktivis LSM dan relawan Sekabupaten Sumenep demo Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Senin, (25/01/2016)
Para demonstran tersebut menuntut Polres Sumenep untuk segara tuntaskan kasus penganiyaan yang dilakukan oleh salah satu keluarga Advokad terhadap TN. Dan segera menangkap pelaku yang tega menggoreng atau menyirami tangan korban dengan minyak mendidih, sehingga tangan korban melepuh.
Mereka menilai Polres Sumenep lamban dalam menangani kasus tersebut, sebab dari kejadian dan pelaporan hingga kini Kasus penganiayaan tersebut masih terkatung-katung.
“Ini sudah bukti keteledoran mereka dan keterlambatan mereka, atau mereka sengaja memperlambat kasus ini karena takut.” Tutur ahmad Efendy Selaku Ketua Lidik Hukum Dan HAM.
Dalam orasinya mereka menanyakan kinerja Polres Sumenep dalam menangani kasus penganiayaan tersebut.
“Mana kerja anggota Polres yang katanya sebagai pengayom masyarakat. Apa harus menunggu jatuhnya korban lagi,” Teriak Efendy.
Selain itu mereka juga membawa beberapa poster yang diantaranya bertuliskan “Mengapa Polisi Sangat Lamban Dalam Menangani Kasus Penganiayaan Terhadap TN” dan haruskah Kami Katakan Polisi Pencundang…?”.
Polres Sumenep menurunkan puluhan polsonelnya dalam mengamankana aksi tersebut. Yang diantaranya untuk barisan terdepan berjejer polisi wanita yang siap menghadang demonstran, sementara barisan belakang berjejer Pasukan Genap dengan Tameng pelindung dn tongkatnya.
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanudin menyangkal pihaknya lamban menangani kasusu penganiayaan tersebut. Ia mengaku pihaknya terus menindak lanjuti kasus tersebut.
“Sebenanrnya meski tidak ada unras tetap dilaksanakan upaya-upaya tindakan kepolisian,” jelas Hasanudin. (Dit/Fin)