Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Musim kemarau tahun ini mulai dirasakan oleh warga Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Terbukti saat ini Warga Desa Tanah Merah dan Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, kesulitan mendapatkan air bersih.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari warga dua desa itu harus rela menempuh jarak puluhan kilometer ke kecamatan sebelah, yaitu di Kecamatan Bluto.
Kekeringan ini mulai melanda wilayah tersebut sejak dua bulan terakhir. Sumur yang biasanya mencukupi kebutuhan warga akantetapi air tersebut susut dan mengering.
“Untuk mendapatkan air bersih ke kecamatan tetangga tidak gratis, tapi harus beli. Air tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci pakaian dan memasak,” kata warga Desa Langsar, Sunawiyah, Kamis (24/08).
Sunawiyah menyatakan meskipun jarak yang ditempuh sangat jauh dan harus mengeluarkan biaya, dirinya mengaku tidak jadi persoalan. Yang penting bisa digunakan untuk keperluan mencuci pakaian dan memasak di rumahnya lancar.
“Kami bersyukur pemerintah masih tanggap terhadap keresahan warga terdampak kekeringan dengan mengirimkan air bersih,” tuturnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mendroping air bersih ke wilayah tersebut. Karena desa tersebut telah mengajukan permintaan pengiriman air bersih untuk mencukupi kebutuhan warga. Puluhan warga antusias menunggu giliran mendapatkan air bersih.
Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riadi, menyatakan, desa yang mengajukan pengiriman air bersih pasti direspon. Namun, sebelum mengirimkan air akan diverifikasi terlebih dahulu. Hal itu untuk mengetahui berapa kepala keluarga yang membutuhan suplai air bersih.
“Kami akan memberikan bantuan air sesuai kebutuhan. Berapa tangkinya akan disesuaikan dengan banyaknya KK di Desa tersebut,” pungkasnya.