Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Bengkaknya biaya pembayaran tarif listrik setiap bulannya akibat pencabutan subsidi tarif dasar listrik serta seringnya terjadi pemadaman listrik bergilir di setiap Kecamatan di Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, membuat Masyarakat setempat mengeluh.
Dyah Heni Andrianti salah satunya. Salah seorang warga Jalan Pongkoran, Kelurahan Jembatan Baru, Kecamatan Kota Pamekasan ini mengeluh karena tarif listrik di rumahnya yang berdaya 900 VA, saat ini kian mahal sejak pemerintah mencabut subsidi listrik.
“Biasanya kalau bayar listrik dulu kami paling mahal Rp. 103.000,- dalam sebulan, namun sekarang malah bertambah lagi. Apalagi seiring kebutuhan kami bertambah, jadi kenaikan listrik yang terjadi sekarang menurut saya enggak sesuailah,” ungkap Dyah Heni Andrianti kepada sorotpublik.com jum’at (16/06).
Hal serupa juga di ungkapkan oleh Gogo, Warga Kelurahan Lawangan Daya Kecamatan Pademawu Pamekasan. Dirinya mengaku, pembayaran token listriknya yang biasanya Rp. 100.000,- bisa dipakai selama tujuh hari, saat ini malah hanya lima hari dipakai sudah ludes.
“Saking jengkelnya karena tarif listrik naik terus dan juga sering padam, pada tanggal lima juni kemarin saya apload status di akun Facebook saya. Status saya adalah “Awas…. Yeh… Skrng PLN nakal… Sala larang pas gitak normal (bahasa madura) Aq biasa Token 100 7 hari skrng 5 hari ludes, mau apa PLN ini,” Kata Gogo menjelaskan.
Rasa kekecewaan masyarakat Pamekasan atas keputusan pemerintah menaikkan tarif dan mencabut subsidi listrik itu, nampaknya semakin ramai di ungkapkan di medsos. Apalagi, di bulan suci ramadhan ini listrik di kabupaten setempat sering terjadi pemadaman.
Keputusan pemerintah tersebut, semakin hari semakin menuai kritikan keras karena dianggap tidak pro rakyat dan dilakukan tanpa sosialisasi sebelumnya oleh pihak PLN setempat. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak Manajer PLN Pamekasan belum bisa dimintai konfirmasi terkait kenailan tarif listrik dan seringnya terjadi pemadaman bergilir yang dikeluhkan oleh masyarakat setempat.