Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Pada bulan Januari 2017 Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,67 persen, Jawa Timur inflasi sebesar 1,25 persen, Nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,97 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, mengatakan, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi tertinggi sebesar 3,43 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,30 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan oleharaga sebesar 0,31 persen, kelompok sandang sebesar 0,24 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen.
Menurut Suparno, komuditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah; tarif listrik PLN, biaya perpanjangan STNK, tarif pulsa ponsel, cabai rawit, sepeda motor, tarif becak, bensin, pasir, wortel, dan laptop/notebook.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah; bawang merah, udang basah, pisang, telur ayam ras, tongkol pindang, tongkol/ambu-ambu, cabai merah, daun bawang dan apel.
Suparno menjelaskan, semua Kota IHK di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Surabaya mencapai 1.76 persen diikuti Kabupaten Jember sebesar 1,46 persen, Kota Malang sebesar 1,45 persen, Kota Madiun 1,39 persen, Kota Probolinggo 1,15 persen, Kota Kediri 0,94 persen, dan Kabupaten Sumenep sebesar 0’67 persen.
“Sedangkan Inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,66 persen,” Ucapnya menjelaskan.
Untuk diketahui, laju inflasi tahun kalender (Januari_Januari 2017) Sumenep sebesar 0,67 persen, Jawa Timur sebesar 1,52 persen dan Nasional sebesar 0,97 persen.
Tingkat inflasi tahun (Januari 2017 terhadap 2016) Sumenep sebesar 2,21 persen, Jawa Timur sebesar 3,62 persen dan Nasional sebesar 3,49 persen.