Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Tangkis laut yang membentang di tepi pantai desa blaban dan tamberu Kecamatan Batu Marmar Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur rusak parah. Kerusakan tangkis laut yang dibangun beberapa tahun lalu dan tidak kunjung diperbaiki hingga saat ini, mulai dikeluhkan masyarakat pesisir pantai.
“Kami masyarakat pesisir sangat ketakutan karena kuwatir akan terjadi bencana banjir saat air laut pasang jika tangkis laut ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah,” Ucap Marsuki warga setempat, Kamis (27/04).
Marsuki menambahkan, ketakutan masyarakat sekitar pesisir akan terjadinya bencana banjir sangat menghantuinya hampir setiap waktu disetiap air laut pasang. Sebab, laut yang membentang luas di daerahnya itu merupakan lautan samudra hindia.
Camat Batu Marmar, Khusairi, saat dikonfirmasi jurnalis sorotpublik.com membenarkan bahwa tangkis laut yang membentang di dua desa tersebut rusak parah.
“Kerusakannya memang cukup parah karena hampir semuanya rusak. Kami juga sangat mengkuwatirkan keselamatan masyarakat pesisir di daerah tersebut akan bahaya bencana banjir tat kala nanti air laut pasang meningkat,” Jelas Khusairi Camat Batu Marmar.
Menurutnya, keberadaan tangkis laut dinilai sangat penting bagi masyarakat di wilayah pesisir. Sebab, pesisir di dua desa itu dinilai sangat terancam bangunan rumahnya jika ombak sedang pasang.
“Kamipun juga curiga dalam pengerjaan proyek tangkis laut ini ada yang tidak beres, sebab hasil serap informasi dari masyarakat bahwa proyek itu katanya memang rusak tak lama setelah pekerjaan selesai,” ungkapnya.
Menyikapi persoalan ini, pihaknya berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah ditingkat Kabupaten mengenai tindak lanjut penanganan tangkis laut. Harapannya, keluhan dan kekhawatiran para penduduk di pesisir bisa segera diatasi.
Hal senada juga di tegaskan oleh Kades Blaban, Moh Sukri. Menurutnya, tangkis laut cepat rusak akibat kualitasnya jelek. Sebab, kawat besi penyambung material tangkis laut karat dan akhirnya putus. Akibatnya, tangkis laut tidak kuat menahan pasir yang dibungkus menggunakan karung saat dihantam ombak. Bahkan, material tangkis laut sebagian terseret ombak.
“Saya harap pemerintah membangun lagi, karena yang sekarang sudah rusak parah, sepertinya tak mungkin jika diperbaiki,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Brantas Surabaya (BBWBS) Amir Hamzah saat dikonfirmasi sorotpublik Via WA mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan kerusakan tersebut pada 2016 lalu. Tapi, sampai sekarang belum ada keputusan dan kepastian.