Penulis: Fitrah/Kiki
SBB, SOROTPUBLIK.COM – Madrasah Aliyah (MA) YASIFA Masika Jaya yang berlokasi di Dusun Masika Jaya, Desa Waesala, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) luput dari perhatian Pemerintah Daerah.
Padahal, Bupati SBB, Moh Yasin Payapo merupakan Ketua Yayasan MA YASIFA Masika Jaya, sehingga mengherankan sekali madrasah tersebut bisa luput dari perhatiannya.
Bupati Payapo selaku Ketua Yayasan MA YASIFA Masika Jaya dianggap masyarakat tak berhasil memajukan pendidikan. Karena seharusnya, ia Plproaktif untuk majukan pendidikan dari segi sarana dan prasarana pendidikan maupun tenaga pengajar.
Kepada sorotpublik.com, salah satu mahasiswa Dusun Masika Jaya, Rais Tuhuteru menjelaskan bahwa kondisi MA YASIFA sangat menyulitkan proses belajar mengajar karena ruang kelas yang sangat terbatas. Akibatnya, para siswa terpaksa ditampung dua kelas dalam satu ruangan yang sama.
“Tidak memberi akan kenyamanan untuk para siswa dalam melakukan aktivitas belajar mengajar dengan dua kelas dijadikan satu ruangan yang sama,” ungkap Tuhuteru, Kamis (09/05/2019).
Menurutnya, Bupati Yasin Payapo selaku Ketua Yayasan MA YASIFA Masika Jaya harus bertanggung jawab terhadap kondisi madrasah tersebut. Baik dari segi sarana dan prasarana serta para guru yang ada, agar tercipta pendidikan yang layak dan bermutu pula.
“Apalagi Pak Bupati SBB bidangnya di Pendidikan,” imbuh Tuhuteru.
Selama ini, lanjut dia, masyarakat menilai Bupati Payapo sebagai Ketua Yayasan tidak pernah mempedulikan kemajuan MA YASIFA. Untuk itu, masyarakat Dusun Masika Jaya meminta agar Bupati segera menindaklanjuti ketidakmajuan madrasah tersebut yang hanya memiliki dua ruang kelas saja.
“Agar siswa-siswi MA YASIFA Masika Jaya dapat merasakan pendidikan yang berkualitas yang sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang,” tutur Tuhuteru.
Lebih lanjut, dirinya sebagai mahasiswa mengajukan beberapa masukan dan saran yang harus segera ditindaklanjuti oleh Bupati Payapo selaku Ketua Yayasan MA YASIFA Masika Jaya. Mulai dari pemenuhan sarana dan prasaran (gedung belajar), fasilitas sekolah yang memadai, dan tenaga guru (ASN) yang mumpuni.
“Dan kalau permintaan ini Pak Bupati SBB Moh Yasin Payapo selaku Ketua Yayasan tidak bisa mengabulkan, maka harapan kami sekolah ini dialihkan di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi karena dinilai tidak ada kemajuan pendidikan di MA YASIFA Masika Jaya,” harap Tuhuteru.