Sorotpublik.com – Sumenep, Diduga melakukan penganiyaan terhadap anak dibawah umur, HW salah satu pengasuh pondok pesantren di Dusun Panggelen, Desa Kerta Timur, Kecamatan Dasuk, kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapat sorotan.
Diduga penganiyaan ini didasari oleh sentimen pribadi kepada santrinya yang pindah menimba ilmu.
Kronologis kejadian tersbut bermula saat korban HD mengendarai sapeda motor di depan Sekolah miliki pelaku, lalu pengasuh pesantren tersebut memberhentikan korban yang sedang lewat naik motor, lalu pelaku menegur korban, karena tidak turun lewat didepan bekas sekolahnya.
Namun karena menurut korban itu adalah jalan umum yang bisa dilewati oleh semua orang, jadi tidak usah turun. Namu karena dianggap melawan, pelaku langsung menyambar korban deng benda tumpul ke lutut korban hingga bengkak parah.
“Korban sempat membantah kalau dirinya salah, karena jalan tersebut jalan umum,” jelas salah satu teman sekolah korban yang namanya tidak mau dimediakan.
Korban yang masih duduk di kelas 1 MA, sebelumnya pernah menimba imlu di sekolah milik pelaku, namun karena satu alasan, korban pindah ke salah satu sekolah di Desa Nyapar, Kecaman setempat.
Namun korban yang beralamat di Desa Beringin tersebut tidak terima dengan perlakuan pelaku, dan korban melaporkan pihak kepolisian.
Sementara Kabag Humas Polres Sumenep, AKP Moh Hasanudin mengaku belum mendapat laporan dari Kapolsek Dasuk mengenai kasus tersebut.
“Belum ada laporan ke kami,” jelasnya singkat melaui telfon genggamnya, Minggu (27/03/2016).
Namun, Ia berjanji akan menghubungi kapolsek Dasuk terkait kasus penganiayaan tersebut.
Ia menambahkan, pihanya merasa menyayangkan kenapa korban melapor ke Polsek, tidak melapor ke Polres Langsung.
“Sebaiknya korban melapor ke Polres langsung biar cepat ditangani,” pungkasnya. (Har/Brewok/Fin)