Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.com – Terhitung selama tahun 2016 sedikitnya 20 orang di Kabupaten Sumenep terjangkit virus HIV/AIDS, bahkan salah satunya adalah seorang bayi yang masih berumur 5 bulan. Beredar kabar Ibu dari bayi tersebut juga tidak bertanggung jawab memilih meninggalkan Sumenep dengan alasan mau bekerja keluar daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Ahmad Fatoni, menyatakan, warga yang terjangkit virus mematikan ini trendnya mulai bergeser, dari warga yang biasa luar daerah menjadi warga setempat. Sehingga penyebarannya perlu untuk diwaspadai, khususnya untuk keluarga korban.
“Bila tiga tahun sebelumnya pasien HIV/AIDS rata-rata warga sumenep yang bekerja diluar daerah kemudian pulang, saat ini justru mulai ada penduduk asli dan menetap di Sumenep yang terserang,” Terangnya.
Untuk menanggulangi dan menditeksi sejak dini pasien HIV/AIDS, saat ini Dinkes menambah pelayanan poli khusus untuk menangani penderita HIV/AIDS, yang tersebar pada lima puskesmas.
“Kelima puskesmas tersebut semuanya berada di daratan, sedangkan di kepulauan ada satu puskesmas,“ Tukasnya.
Ke-20 pasien yang menderita HIV/AIDS Tersebut tersebar pada sejumlah Kecamatan, namun dari sejumlah kasus yang muncul, yang perlu diwaspadai adalah kecamatan Arjasa, Saronggi dan Kecamatan Batang-batang Dinkes menghimbau, apabila ada masyarakat yang mempunyai gejala penyakit HIV/ADIS hendaknya langsung mendatangi puskesmas terdekat untuk dilakukan pencegahan, meski dalam program BPJS dan SPM tidak ada anggarannya, namun untuk pemberian obatnya dijamin gratis. Dinkes juga menjamin kerahasiaan penderita atau pasien untuk tidak dipublikasikan.