Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.com – Meski kinerja musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) berhasil mengatur badan jalan untuk mengamankan pedagang kaki lima (PKL) yang sering membuat kemacetan arus lalu lintas di lokasi pasar waru, namun persoalan sampah di pasar waru tersebut masih menjadi sorotan.
Banyak pihak mengeluh, kerena kondisi sampah di pasar waru tersebut, saat ini semakin menumpuk sehingga membuat kumuh di lingkungan setempat.
Selain sampah pasar, mangkraknya eks-puskemas yang tidak beroperasi juga ditengarai telah membuat celah intensitas lingkungan yang kumuh. Kondisi tersebut diakui oleh Camat Waru, Fathorrachman.
“Menumpuknya sampah limbah pasar waru ini kami akui memang telah membuat pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, saat ini kami tengah dalam pencarian solusi. Solusinya wajib bersih dari sampah,” Terang Fathorachman, Camat Kecamatan Waru Pamekasan.
Hal Senada juga disampaikan Kepala Desa Waru Barat, Abdus Salam. Menurutnya, solusinya sampah waru bisa dibuang ke Pakong atau memfungsikan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang ada di Desa Bindang jika seandainya sudah bisa beroprasi.
“Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Desa Bindang mestinya sudah beroperasi, karena anggaran yang disalurkan oleh pemerintah cukup besar,” Jelas Abdus Salam, Kades Waru barat dengan nada geram.
Upaya untuk membuat kecamatan waru di daerah pasar waru besrsih dari pencemaran lingkungan, saat ini nampaknya juga sudah menjadi komitmen semua pihak. Muspika kecamatan waru, berkomitmen akan terus berupaya menggodok semua elemen masyarakat untuk segera menuntaskan pemandangan yang tidak sedap itu.