Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Kemarau tahun ini berakibat pada banyaknya petani cabai di Sumenep mengalami gagal panen, salah satunya di Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru. Akibat kondisi cuaca kurang bersahabat, daerah penghasil cabai di Kabupaten Sumenep ini tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Jahari, seorang petani, Desa Pakondang, menyatakan, musim tanam kali ini terdapat sekitar 150 hektar tanaman cabai yang gagal panen. Sehingga, tahun ini merupakan kejadian gagal panen cabai terparah di Kecamatan Rubaru.
“Karena gagal panen, tahun ini banyak petani yang harus menanggung kerugian cukup besar,’’ Paparnya. Jum’at (13/1).
Menurut Juhari, tahun sebelumnya hasil panen cabai masih bagus. Tetapi, kalau sekarang petani hanya bisa menanam antara 40 persen hingga 50 persen, sisanya sudah rusak.
“Akibat gagal panen, para petani harus menaikkan harga jual cabai dengan harga cukup tinggi meski dengan kwalitas kurang baik,” Kata Juhari menjelaskan.
Untuk cabai rawit merah kata Juhari, petani mematok harga Rp.75 ribu per kilo gram, sedangkan cabai rawit hijau dijual pada kisaran Rp. 40 ribu hingga Rp. 50 ribu per kilo gram. Untuk dipasar harganya sangat mahal yakni Rp. 100 ribu perkilogram