Rasio Elektrifikasi Rendah, PLN Sumenep Terapkan Program Sparkling Jatim

Kamis, 31 Januari 2019 - 11:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manajer ULP Ambunten foto bersama stafnya di Kantor PLN Rayon Ambunten, Sumenep. (Foto: Heri/SorotPublik)

Manajer ULP Ambunten foto bersama stafnya di Kantor PLN Rayon Ambunten, Sumenep. (Foto: Heri/SorotPublik)

Penulis: Heri/Mi/Kiki

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Guna meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) atau perbandingan antara jumlah KK dengan jumlah pelanggan yang berlistrik, PLN Sumenep menerapkan program Sparkling Jawa Timur.

Program tersebut diberikan khusus masyarakat Jawa Timur untuk mendapatkan listrik dengan biaya yang murah dan bisa diangsur sampai 12 kali.

“Rasio Elektrifikasi kita itu masih di bawah 60%,” kata H. R. Rohmat Supriyanto, SH, Manajer ULP Ambunten, Kamis (31/01/2019).

Program Sparkling Jatim, kata Rohmat, berlaku untuk pasang baru. Berdasarkan pengalamannya memasarkan program tersebut ke desa, ia optimis bisa menjaring pelanggan.

Sebab, selama ini banyak pelanggan menggunakan listrik refering atau nyantol. Yang demikian, setidaknya ada sekitar seratus pelanggan dalam sekali penelusurannya.

“Kita sosialisasi, yang siap belajar itu ada 64 pelanggan, itu yang kita nyalakan. Cukup membayar untuk biaya IML, paket 1 Rp 200 ribu atau milih paket 2 Rp 500 ribu atau paket 3 Rp 100 ribu, plus kalau 450 itu Rp 69.500,” terang Rohmat.

Sedangkan untuk pelanggan yang menggunakan meter lama (pascabayar) mau berubah ke layanan prabayar, biayanya gratis. Biaya yang dikenakan hanya untuk token berikut selisih KW yang belum ditagih.

“Cuma itu aja biayanya,” imbuh Rohmat.

Untuk daya 450, lanjut Manajer ULP Ambunten itu, bisa didapat oleh dua kategori pelanggan.

Pertama, mereka adalah pelanggan yang KTP-nya atau NIK-nya masuk golongan rumah tangga miskin. Kedua, masuk daerah 3T, yaitu terdepan, terluar, dan tertinggal.

“Di wilayah Ambunten itu ada 6 wilayah yang masuk 3T. Mereka bisa daftar yang 450. Tapi kalau KTP-nya, NIK-nya tidak menunjukkan (mohon maaf, sekali lagi mohon maaf) keluarga tergolong miskin, minimal dia 900 VA,” paparnya.

Berita Terkait

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI
Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak
Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan
Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar
Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas
Bappeda Sumenep Genjot Penguatan Sektor Unggulan
Jalan Mengelupas di Desa Ambunten Tengah Ditelantarkan
P3-TGAI di Desa Ellak Daya Jadi Sorotan LPK

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:16 WIB

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 November 2025 - 06:33 WIB

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Selasa, 18 November 2025 - 14:24 WIB

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Senin, 17 November 2025 - 12:45 WIB

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Minggu, 16 November 2025 - 10:22 WIB

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:16 WIB

BERITA TERKINI

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Rabu, 19 Nov 2025 - 06:33 WIB

BERITA TERKINI

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Selasa, 18 Nov 2025 - 14:24 WIB

BERITA TERKINI

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Senin, 17 Nov 2025 - 12:45 WIB

BERITA TERKINI

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Minggu, 16 Nov 2025 - 10:22 WIB