Puluhan Buruh Musiman PT Garam Meradang

Selasa, 22 Agustus 2017 - 17:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktifitas Petani Garam Saat Panen Hasil Garamnya

Aktifitas Petani Garam Saat Panen Hasil Garamnya

Penulis : Doess/Heri

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COMNasib puluhan buruh garam di Pegaraman IV PT Garam Gersik Putih Kecamatan Gapura, Sumenep Madura, Jawa Timur sangat memperihatinkan. Pasalnya hingga saat ini, tenaga musiman salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tidak dipekerjakan tanpa kejelasan, padahal sudah memasuki musim produksi.

Seorang buruh musiman PT Garam, Zaruki menyatakan, saat memasuki musim produksi dan awal persiapan menggarap lahan garam, pekerja biasanya sudah dipanggil oleh perusahaan untuk mulai bekerja.

Namun, dirinya bersama sejumlah tenaga kerja lainnya baik petugas keamanan maupun penggarap lahan belum digunakan tenaganya.

”Tenaga keamanan ada sekitar 42 orang, sedangkan yang dipanggil untuk bertugas baru 12 orang. Sisanya belum ada kejelasan,” paparnya. Selasa (22/08).

Dirinya kata Zaruki seringkali meminta penjelasan dari pejabat terkait di PT Garam IV Gersik Putih. Hasilnya diminta menunggu giliran karena rekruitmen atau pemanggilan pekerja dilakukan bertahap.

”Yang saya pertanyakan juga, saya yang sudah 12 tahun bekerja malah belum dipanggil, sedangkan yang baru masuk yang tidak sampai 2 tahun sudah dipanggil,” ucapnya dengan nada mengeluh.

Sedangkan salah seorang pemuda Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura Yono Wirawan juga mengaku, warga di daerahnya yang bekerja sebagai tenaga buruh PT Garam mengeluh karena tidak ada kejelasan apakah tetap akan dipekerjakan atau justru dirumahkan.

“Total keseluruhan ada sekitar 70 tenaga buruh musiman yang menunggu panggilan dari PT Garam untuk dipekerjakan kembali di musim produksi tahun ini,” katanya menegaskan.

Yono juga menilai sistem rekruitmen atau pemanggilan tenaga musim di PT Garam tidak jelas, sebab terindikasi berdasarkan kedekatan dengan Pimpinan Perusahaan. Buktinya di lapangan banyak pekerja yang pengabdiannya sudah 10 hingga 20 tahun belum dipekerjakan, sedangkan tenaga baru justru didahulukan.

Tidak dipanggilnya puluhan tenaga kerja itu sangat berdampak serius terhadap perekonomian dan kesejahteraan keluarga bekerja karena penghasilannya secara umum bergantung pada PT Garam. Untuk sementara mereka terpaksa mencari pinjaman untuk kebutuhan keluarga.

”Per minggu Rp. 290 ribu hingga Rp. 300 penghasilannya jika bekerja. Ketika tidak dipekerjakan akan berdampak  serius pada perekonomian, tidak ada lagi yang bisa dikerjakan kecuali menangkap ikan,” katanya menambahkan.

Berita Terkait

Pemerintah Sumenep Gencar Lakukan Pembinaan 282 Ribu UMKM
Warga Pasongsongan Diringkus Polisi
Direktur P2NOT Apresiasi Langkah Tegas Polres Sumenep
Kades Ambunten Timur Tinjau Lokasi Tembok Amruk
Tembok Rumah Milik Warga Ambunten Timur Ambruk
Oknum Anggota DPRD Sumenep Diringkus Polisi
KPU Pamekasan Gelar Rapat Pleno Terbuka
Puskesmas Dasuk Ciptakan Inovasi Terbaru di 2024

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 09:53 WIB

Pemerintah Sumenep Gencar Lakukan Pembinaan 282 Ribu UMKM

Minggu, 8 Desember 2024 - 19:55 WIB

Warga Pasongsongan Diringkus Polisi

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:48 WIB

Direktur P2NOT Apresiasi Langkah Tegas Polres Sumenep

Sabtu, 7 Desember 2024 - 09:45 WIB

Kades Ambunten Timur Tinjau Lokasi Tembok Amruk

Jumat, 6 Desember 2024 - 09:20 WIB

Tembok Rumah Milik Warga Ambunten Timur Ambruk

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Pemerintah Sumenep Gencar Lakukan Pembinaan 282 Ribu UMKM

Senin, 9 Des 2024 - 09:53 WIB

BERITA TERKINI

Warga Pasongsongan Diringkus Polisi

Minggu, 8 Des 2024 - 19:55 WIB

BERITA TERKINI

Direktur P2NOT Apresiasi Langkah Tegas Polres Sumenep

Sabtu, 7 Des 2024 - 18:48 WIB

BERITA TERKINI

Kades Ambunten Timur Tinjau Lokasi Tembok Amruk

Sabtu, 7 Des 2024 - 09:45 WIB

BERITA TERKINI

Tembok Rumah Milik Warga Ambunten Timur Ambruk

Jumat, 6 Des 2024 - 09:20 WIB