Pihak SMAN 1 Batuan Sumenep Beri Klarifikasi Dugaan Penganiayaan Siswa oleh Guru Agama

Jumat, 22 Maret 2019 - 14:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala SMAN 1 Batuan, Sumenep, Salehoddin. (Foto: Hairul/SorotPublik)

Kepala SMAN 1 Batuan, Sumenep, Salehoddin. (Foto: Hairul/SorotPublik)

Penulis: Hairul/Kiki

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Terkait dugaan penganiayaan oleh seorang guru agama kepada siswa di SMAN 1 Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga meninggal yang heboh beberapa waktu lalu, pihak sekolah akhirnya memberikan klarifikasi. Mereka membantah penyebab meninggalnya adalah pemukulan, karena pemukulan dimaksud sudah terjadi pada bulan Oktober 2018 silam.

Pihak SMAN 1 Batuan merasa dirugikan atas pelaporan ke Polres Sumenep oleh bibi almarhum Andrean Putra, siswa yang meninggal diduga akibat pemukulan oleh guru agama. Pasalnya, dari orang tua almarhum menyatakan bahwa kematian anaknya disebabkan oleh radang otak akibat radiasi dari smartphone.

Kepala SMAN 1 Batuan, Salehoddin menjelaskan, pengakuan keluarga dan diagnosa yang masuk ke sekolah adalah radiasi HP sehingga menyebabkan salah satu siswanya itu meninggal.

“Pihak kami sudah menanyakan langsung ke orang tua Andrean, dan penyebab kematiannya akibat radiasi HP,” ungkap Salehoddin, Jumat (22/03/2019).

Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu teman almarhum Andrean, Maulana, yang menceritakan bahwa almarhum temannya dikenal sebagai pribadi yang baik dan pendiam, serta memang suka bermain game online mabar (main bareng) dengannya.

“Kami sangat kehilangan Andrean, karena kami sering main game online bareng,”ucap Maulana.

Terkait pemukulan menggunakan gayung terhadap almarhum, pihak sekolah tidak menampik hal itu. Namun, kejadian tersebut sudah lama, yakni di bulan Oktober 2018 lalu. Setelah itu, almarhum Andrean kembali beraktivitas seperti biasa dalam keadaan sehal walafiat.

Baru di bulan Maret awal, Andrean, izin ke sekolah karena sakit. Pihak sekolah mengaku terus memantau perkembangan kesehatan siswanya itu, meski akhirnya meninggal.

Saat ini, pihak sekolah hanya bisa menyayangkan tindakan bibi almarhum, yang mengatakan penyebab kematian keponakannya adalah dipukul oleh guru agamanya. Padahal kecil kemungkinnnya itu terjadi, karena kejadiannya sudah sangat lama.

Berita Terkait

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival
Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 22:45 WIB

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 04:08 WIB

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:45 WIB

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB