Penulis: Heri
Editor: Ready
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Dulu Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur memiliki banyak kebudayaan dan kesenian yang berkembang di masyarakat. Dari kesenian tersebut ada corak kesenian permainan anak-anak yang beragam dan disenangi oleh pemudah pada jaman itu. Namun saat ini mulai hilang dari lingkaran anak-anak.
Pasalanya anak-anak sekarang sudah banyak yang cendrung bermain game online atau PlayStation (PS), dan bahkan anak-anak sudah banyak yang main internetan untuk mengisi kesehariannya di rumah masing-masing.
Hal ini sangat diresahkan oleh beberapa kalangan masyarakat. Karena dengan adanya fenomina itu, banyak nilai nilai kebaikan yang tidak bisa di pelajari oleh anak pada usia dini. Diantaranya adalah nilai kebersamaan, setia kawan, integritas dan sosial budaya.
“Kalau dulu saya bermain dengan beramai-ramai, asyik banyak teman, tapi kalau sekarang saya melihatnya anak-anak main sendirian dirumahnya,” tutur Ke Lamar, salah satu pemerhati budaya di masyarakat.
Lelaki asal Desa Gerujugan, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, mengaku permainan yang dulu sering Ia mainkan dengan temannya sudah berangsur menghilang, diantaranya Pesapean Pappa, Saloduren, dan Cukuncu Kunci dan banyak lagi yang lainnya.
Yang paling dikawatirkan sebenarnya adalah rasa persaudaraan dan solidritas diri anak. Bisa jadi akan tidak banyak teman atau menjadi pribadi yang pendiam dan tidak banyak bergaul dengan sesama. Apalagi jika dilihat ancamanya terhadap budaya lokal. Jika tua nanti bisa di perkirakan anak akan melupakan kebudayaan lokal Sumenep.
“Sekarang saja banyak yang suka kebudayaan orang luar Kabupaten Sumenep, bisa di perkirakan nanti kebudayaan masyarakat Kabupaten Sumenep akan punah dan dilupakan,” Pungkas lelaki yang mahir Macopat dan beberapa permainan anak anak jaman dulu ini.