Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.com – Selama beberapa kali Pemerintah Kabupaten Sumenep, menyelenggarakan peringatan ‘Hari Jadi’ Kabupaten, jarang sekali melibatkan seniman. Dalam kurun waktu puluhan tahun lamanya, seniman yang benar-benar murni menjadi dan bergelut dibidang seni hanya satu kali dilibatkan.
Syaf Anton, seorang pegiat seni di Kabupaten Sumenep, mengatakan selama beberapa kali melaksanakan peringatan Hari Jadi Sumenep, Pemkab tidak melibatkan seniman.
“Tak ada seniman yang terlibat. Semua disingkirkan,” Katanya, Minggu (24/9/16).
Seingat dirinya, Kata Syaf Anton, seniman pernah dilibatkan dalam Hari Jadi hanya satu kali, yaitu pada peringatan Hari Jadi pertama kali. Setelah itu tak pernah lagi. Jangankan dilibatkan di dalamnya, menurut pria yang sudah lama malang melintang di dunia seni ini, diundang pun tidak.
Kalaupun Pemkab Sumenep mengklaim telah melibatkan seniman, menurut Anton, hanya orang-orang tertentu saja, yakni seniman yang dianggapnya seniman ‘pelat merah’, bukan seniman yang memang sehari-hari bergelut dengan dunia seni.
Seharusnya, jelas Syaf Anton, dalam setiap peringatan Hari Jadi seniman dilibatkan. Meski tak secara teknis, paling tidak para seniman itu dilibatkan dalam hal konsep atau pemikiran.
“Tak perlu harus dilibatkan dalam hal teknis. Minimal dalam konsep atau pemikiran. Karena seniman dan pemerintah sama-sama memiliki tanggung jawab merawat kesenian,” Tukasnya.