Penulis : Doess
Editor : Red
SUMENEP , sorotpublik.com
Mulai 6 Juli 2016 bertepatan dengan 1 Syawal 1437 H, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura Jawa Timur resmi memberlakukan jalur satu arah di Jl, Trunojoyo, depan Masjid Djamik dan Taman Bunga.
Namun, dibalik pemberlakuan jalur satu arah ini, ada banyak cerita yang tidak sedap di dengar telinga, salah satunya adalah bahwa, pemberlakuan jalur satu arah ini mendapat banyak protes dari warga.
Ahmadi, salah seorang warga, di kecamatan kota menilai, pemberlakuan jalur satu arah ini menambah bingung pengendara. Jum’at, 08/07/2016.
” Pengalihan jalan yang dijadikan satu arah ini sangat tidak tepat, karena jalan yang dijadikan pengalihan itu kondisinya tidak kondusif dan banyak kendaraan yang parkir di badan jalan, sebab jalan yang dilalui sebagian di daerah perkampungan,” Kata Ahmadi, menerangkan.
Dia menuturkan, kalau niatnya pemerintah hanya ingin membersihkan Taman Bunga dari pedagang kaki lima (PKL), karena dinilai mengotori taman, sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pengalihan jalur satu arah ini.
Sementara menanggapi hal ini, Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi menyatakan, untuk di awal sebuah protes merupakan hal yang biasa.
” Kalau sudah merasakan manfaatnya insyaallah yakin kritikan atau protes dari masyarakat sumenep, lambat laun nanti akan hilang dengan sendirinya,” pungkasnya.