Pemberian Seragam Secara Gratis Sebelum PPDB Mengundang Kontroversi

Rabu, 5 April 2017 - 18:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Nanang

PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Pemberian seragam sekolah secara gratis kepada sejumlah Sekolah Dasar (SD) yang dilakukan oleh pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri ( SMPN ) 2 Pademawu Pamekasan, Madura, Jawa Timur, nampaknya menimbulkan kontro versi publik. Langkah Inisiatif yang tujuannya sebagai promusi untuk menjaring siswa didik baru, rupanya mengundang reaksi penilaian positif dan negatif dari masyarakat. Namun rumor yang berkembang di masyarakat, penilaiannya lebih cenderung kearah negatif.

Sukirman, salah seorang warga Pademawu mengaku upaya yang dilakukan pihak SMPN 2 Pademawu tersebut dinilai negatif karena dianggap tidak fer terhadap Sekolah yang sederajad dalam upayanya untuk menjaring siswa didik baru.

“Langkah-langkah upayanya untuk menjaring siswa didik baru tersebut terlalu dini karena saat ini belum waktunya PPDB, dan saya pikir hal tersebut juga akan membuat reaksi penilaian yang negatif dari kompetiternya karena akan dianggap tidak profesional dalam bersaing,” Tegas Sukirman, Rabu (05/04).

Sementara itu, Sukarmo, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pademawu menuturkan, Upayanya tersebut merupakan sebuah hal yang biasa dan tidak menyalahi aturan pemerintah.

“Menurut kami ini adalah langkah trobosan inisiatif  yang sangat positif yang dilakukan oleh teman-teman tenaga pendidik kami di SMPN 2 Pademawu. Sebab tujuan kami hanya ingin membantu meringankan beban biaya untuk calon peserta didik baru yang nantinya akan menjadi siswa didik baru di lembaga sekolah kami. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan citra nama baik lembaga sekolah yang kami pimpin.” Tutur Sukarmo. Kepala SMPN 2 Pademawu.

Sukarmo menambahkan, sumber dana seragam gratis yang disebarkan ke tiap-tiap SD tersebut  dari sumbangan para tenaga pendidik berdasarkan hasil musyawarah mufakat.

“Sumber dana tersebut sudah hasil mufakat dari inisiatifnya temen-temen tenaga pendidik di lembaga kami, bukan diambil dari dana sekolah. jadi, dimana letak kesalahan kami sehingga ada penilaian yang negatif dari masyarakat,” Tegasnya.

Berita Terkait

PJS Bagi Bagi Takjil di Akses Jalan Nasional
Proyek Faping Kembali Dikerjakan di Desa Ambunten Timur
Bupati Sumenep Santuni Ratusan Anak Yatim
Arini Wenny Oktora Berbagi Ratusan Paket Takjil
PIKK dan Srikandi PLN UP3 Madura Salurkan Puluhan Sembako
LPK Soroti Penggunaan BOS SMAN 1 Arjasa Sumenep
Sumur Bor di Dusun Paojajar Keluarkan Aroma Gas
IWO Pamekasan Berbagi Berkah di Bulan Suci Ramadhan

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 16:27 WIB

PJS Bagi Bagi Takjil di Akses Jalan Nasional

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:11 WIB

Proyek Faping Kembali Dikerjakan di Desa Ambunten Timur

Senin, 17 Maret 2025 - 19:08 WIB

Bupati Sumenep Santuni Ratusan Anak Yatim

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:32 WIB

Arini Wenny Oktora Berbagi Ratusan Paket Takjil

Jumat, 14 Maret 2025 - 20:37 WIB

PIKK dan Srikandi PLN UP3 Madura Salurkan Puluhan Sembako

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

PJS Bagi Bagi Takjil di Akses Jalan Nasional

Kamis, 20 Mar 2025 - 16:27 WIB

BERITA TERKINI

Proyek Faping Kembali Dikerjakan di Desa Ambunten Timur

Selasa, 18 Mar 2025 - 13:11 WIB

BERITA TERKINI

Bupati Sumenep Santuni Ratusan Anak Yatim

Senin, 17 Mar 2025 - 19:08 WIB

BERITA TERKINI

Arini Wenny Oktora Berbagi Ratusan Paket Takjil

Jumat, 14 Mar 2025 - 21:32 WIB

BERITA TERKINI

PIKK dan Srikandi PLN UP3 Madura Salurkan Puluhan Sembako

Jumat, 14 Mar 2025 - 20:37 WIB