Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Puluhan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumenep, Madura, Jawa Timur turun jalan menyikapi aksi pembantaian terhadap etnis Muslim Rohigya Rakhine Myanmar oleh Militer.
Mereka melakukan aksi di depan Masjid Djamik, melakukan orasi secara bergantian dilanjutkan dengan sholat gaib, pembacaan tahlil diteruskan dengan pembacaan surat yasin dan ditutup dengan aksi penggalangan dana dengan kawalan dari pihak Kepolisian dan TNI.
“Tragedi Rohingya merupakan pukulan keras bagi penegak dan pejuang Hak Asasi Manusia. Dan ini butuh langkah nyata dari pemerintah negara di seluruh dunia, makanya kami sekarang turun jalan,” kata korlap aksi Muhsi Ramdan. Kamis (07/09).
Menurutnya selama Agustus kemarin kekerasan yang dilakukan oleh meliter atas restu penguasa sampai sekarang masih terus terjadi, meskipun penyebabnya bukan agama namun pembantai itu tidak boleh terjadi.
“Stop dan hentikan pembantain terhadap etnis Rohingya, karena itu bertentangan dengan HAM,” katanya dengan nada lantang sambil berteriak.
Oleh karenanya pihaknya dari Sumenep Madura Jawa Timur, mengutuk tindak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Bhiksu Budha dan aparat keamanan Myanmar terhadap Rohingya.
“Kami mendesak pemerintah untuk menekan pemerintah Myanmar untuk secara menghentikan kekerasan, bila tidak dilakukan dalam tempo 3×24 jam pemerintah Myanmar tidak menghentikan itu kami meminta agar Indonesia memutuskan hubungan diplomasi dengan Myanmar,” paparnya menegaskan.
Selain itu lanjut Muhsi Ramdan, pihaknya juga mendesak dewan keamanan PBB untuk segera mengirimkan pasukan keamanannya untuk melakukan penyelamatan terhadap etnis Rohingya yang saat ini tidak berdaya.
“Kami disini di Sumenep hanya bisa berdo’a dan mendesak pemangku kebijakan. Semoga doa kami terkabulkan hingga pembantai etnis Rohingya benar_benar dihentikan,” harapnya.