Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Aktifitas penambangan pasir liar di pantai bagian utara (Pantura) di seputar Pantai Desa Slopeng, Ambunten dan Pasongsongan kembali marak. Tak canggung-canggung, gerombolan para penambang pasir liar ini makin leluasa melancarkan aksinya di siang hari.
Papan larangan yang dipasang dan patroli yang dilakukan oleh petugas tidak membuat mereka takut. Pasalnya hingga kini aktifitas penambangan pasir liar itu masih saja terjadi. Bahkan warga menuding aparat tak bernyali untuk menghentikan penambangan pasir liar yang merusak lingkungan ini.
“Ini aparatnya kemana ya, ko’ aktifitas penambangan pasir liar masih terjadi,” kata Ahmad Rofiq, seorang warga Desa Slopeng, Minggu (05/03) kepada Sorotpublik.com.
Menurutnya, di pantura setiap hari masih ada saja aktifitas penambangan pasir liar. Mereka melakukan penambangan pasir secara bergerombol, yakni lebih dari tiga orang.
“Yang saya lihat mereka biasanya mengangkut pasirnya menggunakan mobil pickap dan truck, dengan jumlah lebih dari tiga orang,” tuturnya.
Akibat ulah dari penambang pasir liar, lanjut Ahmad, kondisi lingkungan di pesisir pantai utara semakin rusak sehingga rawan menimbulkan abrasi pantai.
Bahkan, kubangan atau lubang bekas galian pasir menyebabkan pemandangan pantai tidak seindah waktu dulu.
“Intinya kami merasa risih dengan ulah yang dilakukan para penambang pasir liar, mereka itu merusak alam, sangat pantas kiranya bila mereka ditindak oleh aparat,” tukasnya.