Penulis: Pendam/Kiki
SURABAYA, SOROTPUBLIK.COM – Suasana hidup aman, nyaman dan asri mulai terasa di beberapa daerah terisolir di Jawa Timur usai dijadikan sasaran pelaksanaan program TNI bersandi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 beberapa waktu lalu.
Bukan hanya taraf pendidikan saja. Namun, pelbagai perkembangan sudah mulai timbul di dalam kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah terisolir di Jawa Timur. Salah satunya ialah Desa Gunung Malang di Kabupaten Jember dan Desa Larangan Kerta, Kabupaten Sumenep.
Ketika dikonfirmasi mengenai perubahan masyarakat pasca TMDM, Letkol Inf Ato Sudiatna mengatakan, banyak hal positif yang mulai ditonjolkan oleh warga di lokasi pasca TMMD Desa Larangan Kerta. Bukan hanya dari aspek kesehatan saja. Namun, warga di desa itu juga mulai memahami betapa pentingnya menaati setiap peraturan, maupun hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kalau kita amati seksama, kehidupan masyarakat di Desa Larangan Kerta, berputar drastis. Warga di sana seakan menjunjung tinggi keberadaan hukum. Sebelumnya, masyarakat sama sekali tidak memahami peraturan-peraturan maupun hukum di Indonesia,” jelas Dandim 0827/Sumenep tersebut ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler miliknya, Sabtu (30/03/2019).
Tidak hanya itu saja, kata Letkol Ato, minimnya kepedulian warga akan pentingnya hidup sehat juga menjadi pandangan tersendiri baginya. Sebab, Desa Larangan Kerta yang terbilang jauh dari suasana perkotaan itu, seakan menjadi tantangan bagi Letkol Ato untuk menciptakan pola hidup sehat di masyarakat setempat.
“Terutama melalui sosialisasi. Sangat jarang sekali ada sosialiasi tentang kesehatan di desa itu. Tapi alhamdulillah secara pelan-pelan, dalam kurun waktu 30 hari kami bisa menciptakan masyarakat yang peduli akan kesehatan di desa tersebut,” tandasnya.
Guna memastikan hal itu, Pendam V/Brawijaya mencoba menghubungi salah satu warga di Desa Larangan Kerta, Kabupaten Sumenep. Ahmad Faishol (32), ketika ditanya, membenarkan hal tersebut. Menurut Faishol banyak perkembangan yang terjadi di desanya usai dijadikan sasaran pelaksanaan program TMMD.
“Desa saya sekarang sudah berbeda, Pak. Sekarang jauh lebih tertib,” ungkapnya.
Bukan hanya segi pembangunan saja, menurut Faishol, perubahan juga mulai terjadi di setiap kehidupan masyarakat di Desa Larangan Kerta.
“Terutama kesehatan dan kebersihan. Contoh kecil, dulu banyak sekali yang suka membuang sampah di sembarang tempat. Tapi sekarang, hampir sangat jarang ditemui di Desa kami,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP, M. M, menambahkan, program TMMD dirasa mampu mewujudkan daerah tertinggal menjadi suatu desa yang makmur dan berkembang.
Itu terlihat, ketika beberapa perubahan mulai terjadi di berbagai sektor pembangunan hingga SDM masyarakat di daerah terisolir pasca pelaksanaan program TMMD ke-104 di Jawa Timur.
“Itu memang sudah menjadi visi dan misi utama pelaksanaan TMMD. Bukan sekadar Kemanunggalan antara TNI dan rakyat saja. Satgas juga memiliki visi penting untuk mengembangkan pembangunan dan karakteristik masyarakat di desa tertinggal,” jelas almamater Akademi Militer tahun 1997 tersebut ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.