Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Dalam 5 Partai koalisi yang dibangun bersama dan diberi nama Poros Perubahan itu, ada lima partai. Yakni, terdiri Partai bulan bintang (PBB), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kesejah teraan (PKS), Partai Gerakan Indonesia (Gerindra) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Ke 5 Partai tersebut, sebelumnya telah mengadakan pertemuan dan membangun komitmen pada pemilihan kepala daerah (Pilkada). Namun kenyataannya, ketua DPD PAN telah berkhianat pada kesepakatan tersebut, menyusul kebijakan PAN yang mengusung politisi PKB Badrut Tamam, pada Pilkada Pamekasan 2018.
Tudingan tersebut, muncul dari Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia (Gerindra) Kabupaten Pamekasan, Agus Sujarwadi. Ia menuding, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan telah mengkhianati komitmen yang dibangun bersama partai koalisi yang diberi nama “Poros Perubahan”.
“Di awal terbentuknya koalisi Poros Perubahan, Ketua DPD PAN Heru Budi Prayitno mengatakan tidak ada dusta di antara kita. Tetapi kenyataannya, PAN berdusta lebih dulu, kepada ke empat partai termasuk saya,” kata Agus Sujarwadi, Sabtu (16/09).
Agus, yang mempunyai selogan Bupati Trotoar ini menambahkan, keputusan PAN mengusung Badrut Tamam tidak pernah dibicarakan sebelumnya dengan partai koalisi Poros Perubahan. PAN, mengambil langkah tersendiri, dengan menyalai komitmen.
“Kalau PAN ingin mendukung Badrut Tamam, seharusnya kami diberi tahulah. Bukan semerta-merta seenaknya sendiri, dan atas sikapnya itu tidak harus kemudian secara gamblang dimediakan bahwa dirinya telah mengusung batrut dan mengincar jadi wakilnya,” terang Agus Sujarwadi.
Agus menjelaskan, di internal koalisi Poros Perubahan tidak ada gesekan maupun masalah antara partai yang lain, Termasuk dengan DPD PAN yang telah keluar dari barisan poros perubahan. Akan tetapi, PAN telah lebih dulu membuat keputusan tanpa diketahui partai koalisi lainnya.
”Benar yang di nyanyikan bung Rhoma Irama “ kau yang mulai kau yang mengahiri, dan kaulah yang mendustai,” paparnya.
Seperti yang dilansir dalam pemberitaan beberapa media waktu lalu, Koalisi Poros Perubahan membuat komitmen bersama untuk mengusulkan calon bupati maupun wakil bupati.
Calon yang diusulkan harus direstui dan direkomendasi ulama Pamekasan. Termasuk dari pengasuh Ponpes Banyuanyar, Bata-Bata, dan Miftahul Ulum Panyepen. Artinya, dalam kesepakatan tersebut ke 5 partai koalisi berkomitmen untuk menghilangkan ego masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD PAN Pamekasan, Heru Budi Prayitno juga telah mengatakan bahwa partai koalisi Poros Perubuhan vakum dan lambat mengambil keputusan.
Atas vakumnya serta lambatnya Poros perubahan dalam mengambil keputusan tersebut, ketua PAN mengatakan Partai politik yang telah berkoalisi itu harus melangkah cepat biar tidak ketinggalan.