Pamekasan_Sorotpublik.com. Kabupaten Pamekasan kekurangan tenaga bidan, akibatnya banyak mengalami kekosongan tenaga bidan desa yang menempati sejumlah polindes.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Apik menyebut penempatan bidan di kabupaten tersebut masih belum memenuhi standart minimal.
“Sampai sekarang belum sesuai dengan volume penduduk desa. Bahkan, desa yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak justru mendapatkan jatah bidan lebih sedikit,” katanya (16/4/2016)
Ditambahkan oleh Apik, Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam hal ini sebagai leading sektor harus memperhatikan kondisi di lapangan. Dan melihat faktor lain yang mengakibatkan pelayanan kesehatan terhambat.
“Penempatan bidan harus sesuai dengan rasio penduduk, saya tidak ingin desa yang jumlah penduduknya banyak justru hanya ada satu bidan,”tambahnya
Diuraikan oleh Apik, Idealnya, penempatan tenaga kesehatan yang bertugas dipedesaan dua ribu penduduk satu bidan, akan tetapi yang terjadi dilapangan ada yang empat ribu penduduk hanya satu bidan. Seperti yang terjadi di beberapa desa di wilayah pantura.
“Kami tidak menginginkan penempatan jatah bidan tidak sesuai dengan volumen penduduk dengan alasan apapun karena dampak negatifnya terlalu besar”, urainya.
“Jangan sampai ada satu Desa bidannya tiga. Tapi di desa lain jumlah penduduk yang hampir sama justru hanya memiliki satu bidan jadi di setiap desa harus merata”, tegas politisi Nasdem tersebut.
Pihaknya berharap kepada Dinkes agar melakukan penambahan bidan secara bertahap, mengingat keberadaan bidan sampai sekarang belum memenuhi standart minimal.
Penulis : Rf
Editor : Roz