Operasi Ketupat Lodaya 2019, Polsek Parungkuda Turunkan 36 Personel

Jumat, 31 Mei 2019 - 16:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapolsek Kompol Maryono Edy Suseno, S.H. didampingi Kanit Lantas Polsek Iptu Teteng Johari. (Foto: Tito/SorotPublik)

Kapolsek Kompol Maryono Edy Suseno, S.H. didampingi Kanit Lantas Polsek Iptu Teteng Johari. (Foto: Tito/SorotPublik)

Penulis: Tito/Ade/Kiki

SUKABUMI, SOROTPUBLIK.COM – Untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di wilayah Kecamatan Parungkuda, Kepolisian Sektor (Polsek) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menurunkan 36 personel.

Pasalnya, pada hari ketiga pantauan di Posko Pengamanan dan Pengatur (Pospam) Polsek Parungkuda sudah mengalami peningkatan arus lalu lintas, khususnya dari arah Bogor menuju Sukabumi.

“Titik fokus rawan kemacetan di Parungkuda adalah jalan simpang Stasiun Kereta Api Parungkuda karena itu pemotongan arus. Kemudian di Pasar Parungkuda karena belum ada rambu lalu lintas, sehingga masih banyak pengunjung pasar menggunakan jalan masuk dari pintu keluar,” terang Kapolsek Parungkuda, Kompol Maryono Edy Suseno, S.H., Jumat (31/05/2019).

Untuk itu, dalam Operasi Ketupat Lodaya kali ini pihaknya menurunkan sebanyak 36 personel. Sebanyak 24 personel di antaranya bertugas di 6 titik, untuk di jalur ditambah 4 personel dari Lantas, 8 personel untuk di Pospam, dan bantuan 15 personel dari Tim Raimas (Pengurai Massa) Polres Kabupaten Sukabumi.

“Kepada pengguna jalan, khususnya pemudik, jika dalam berkendara kelelahan atau ngantuk, agar istirahat karena sudah disediakan rest area di Monumen Bojongkoksan dan SPBU Parungkuda. Silakan istirahat di sana dan kami imbau agar tidak berhenti di sembarang tempat karena akan mengganggu pengguna jalan lain,” ujar Kapolsek Kompol Maryono Edy Suseno didampingi Kanit Lantas Polsek Iptu Teteng Johari.

Sementara terkait tikungan rawan kecelakaan, menurutnya hal itu bukan karena minimnya penerangan. Melainkan diakibatkan tekstur kemiringan jalan yang memicu kecelakaan.

“Dan itu sudah kita upayakan dengan Satlantas Polres Sukabumi untuk ditinggikan kembali agar aman dan tidak ada lagi laka lantas sampai akhir Operasi Ketupat Lodaya ini,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI
Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak
Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan
Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar
Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas
Bappeda Sumenep Genjot Penguatan Sektor Unggulan
Jalan Mengelupas di Desa Ambunten Tengah Ditelantarkan
P3-TGAI di Desa Ellak Daya Jadi Sorotan LPK

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:16 WIB

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 November 2025 - 06:33 WIB

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Selasa, 18 November 2025 - 14:24 WIB

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Senin, 17 November 2025 - 12:45 WIB

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Minggu, 16 November 2025 - 10:22 WIB

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:16 WIB

BERITA TERKINI

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Rabu, 19 Nov 2025 - 06:33 WIB

BERITA TERKINI

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Selasa, 18 Nov 2025 - 14:24 WIB

BERITA TERKINI

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Senin, 17 Nov 2025 - 12:45 WIB

BERITA TERKINI

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Minggu, 16 Nov 2025 - 10:22 WIB