Sorotpublik.com – Sumenep, Saat ini pertanian mengalami fenomina yang tidak biasa, dipastikan tahun ini jadwal panen pertanian akan mundur sekitar 1-2 bulan dari biasanya. Pasalnya hujan yang turun lebih lambat dari tahun sebelumnya. dan karena hujan yang tidak normal tersebut akibatnya petani lebih lambat melakukan cocok tanam.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur, Ir. Bambang Heriyanto. Bahwa hujan yang diperkirakan akan turun pada tahun 2015 ternyata turun pada awal tahun 2016.
“Hujan yang kita perkirakan akan turun antara Oktober-Desember ternyata melenceng dari perkiran, malah turun Januari- Februari,” Jelasnya ketika ditemui di ruang kerjanya.
Bambang juga menambahkan, akibat lambatnya turun hujan tersbut, tidak bisa dipungkiri banyak petani yang bercocok tanam hingga dua kali, selain itu bibit yang ditanam oleh petani tidak tahan terhadap kekeringan.
“Hal itu bisa disiasati dengan pemilihan bibit yang tahan terhadap kekeringan,” tambah Bambang.
Sementara, ketika disinggung mengenai kelangkaan pupuk, Ia menyebutkan bahwa pupuk bukan hanya langka, tetapi jatah untuk kabupaten sumenep memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani, namun pihaknya telah mengusahakan untuk nterus melakukan penambahan kuota pupuk untuk kebupaten sumenep, agar petani di kabupaten sumenep tidak kesulitan terhadap pupuk. Namun itu bukan hanya terjadi di kabupaten sumenep saja, melainkan seluruh indonesia.
“Untuk Musim tanam selanjutkan saya pastikan ada penambahan kuota,” imbuhnya.
Sementara kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan tersebut berharap petani lebih cerdas mengantisipasi fonomena iklim yang semerta-merta berubah dan tidak menentu. Dan juga lebih cerdas memilih bibit dan menghindari hama yang akan menyerang tanaman para petani. Dan pihaknya berkometmen untuk memajukan sektor pertanian di Kabupten Sumenep. (Dit/Fin)