Penulis: Sigit/Kiki
MAJALENGKA, SOROTPUBLIK.COM – Sebagian massa membubarkan diri saat Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dan Calon Wakil Presiden Nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno ke Ponpes Santi Asromo di Desa Pasirayu, Kecamatan Sindang, Majalengka, Jawa Barat. Mereka membubarkan diri lantaran merasa kecewa Cawapres Sandi tidak diperkenankan untuk bicara di podium.
“Kenapa mesti tidak boleh bicara, toh ini kan bertemu dengan anak-anak Pondok Pesantren. Kalaupun dilarang oleh Bawaslu, kok bisa?” ungkap Ali, dengan nada kecewa, Minggu (14/10/2018).
Padahal, menurut salah satu warga yang iktu bubar itu, dirinya jauh-jauh datang ke Ponpes Santi Asromo tak hanya ingin melihat langsung Cawapres Sandi. Namun, juga ingin mendengar pidato Cawapres Nomor Urut 2 tersebut.
“Saya kan juga ingin mendengar sepatah dua patah kata Cawapres saat di atas podium,” ujar Ali.
Sementara Cawapres Sandi saat dimintai komentar oleh sejumlah awak media tampak santa-santai saja. Sandi mengaku pihaknya menghargai kemauan dari Bawaslu untuk tidak bicara di atas podium.
“Meskipun demikian, dalam hal keterkaitan dengan keagamaan tentu akan kita perhatikan. Salah satunya adalah penguatan ekonomi berbasis pesantren agar tercipta ekomoni keumatan,” tegas Cawapres dari Capres Prabowo Subianto tersebut.
Sandi menambahkan, kedatangannya bersama Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan beserta rombongan tak lain untuk menghormati undangan Ponpes Santi Asromo. Selain itu, sekalian berziarah kubur ke Makbaroh KH. Abdul Halim.
“KH. Abdul Halim adalah sosok tokoh Islam pada jaman terdahulu dan menjadi inspirasi para tokoh di jamannya juga tokoh-tokoh bangsa hingga kini,” ujar Sandi.
Dari pantauan sorotpublik.com, massa sangat antusias dengan kehadiran Cawpres Sandi di Ponpes Santi Asromo. Selain bisa melihat secara langsung, mereka tampak senang karena bisa berfoto bersama secara bergiliran. Bahkan, ikut mengantarkan Sandi saat tiba waktu pulang.