Lahan Pegaraman Terandam Air Hujan,Petani Garam Enggan Beraktifitas

oleh

Penulis : Doess
Editor   : Red

SUMENEP , sorotpublik.com
Tidak menentunya musim penghujan di tahun ini, membuat petani garam di Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas Beraktifitas. Karena lahan pegaramannya masih terendam air hujan, para petani garam memilih pasrah berdiam diri di rumah masing-masing bersama keluarga.

“Dalam cuaca normal di Bulan Juli seperti sekarang ini biasanya petani sudah mulai berproduksi garam. Namun saat ini cuacanya tidak menentu dan masih sering turun hujan”

Dijelaskan Jamal, hingga saat ini belum ada satupun petani garam di Pinggir Papas dan Karang anyar. Karena bila dipaksakan, akan menambah kerugian yang sangat besar.

“Sebab, biaya produksi persatu petak lahan dikisaran 2 sampai 3 jutaan”

Petani garam yang lain, Mariyanto, menuturkan, bila kondisi tidak menentu seperti yang terjadi saat sekarang ini, dirinya hanya bisa pasrah.

” Yaaa mau bagaimana lagi, ini sudah faktor alam, kami petani garam hanya bisa berpasrah diri kepada yang maha kuasa”

Berdasarkan pantauan di lokasi, hektaran lahan pegaraman di Desa Pinggir Papas dan Karang Anyar, terendam air hujan. Baik lahan pegaraman milik petani, maupun lahan pegaraman milik PT. Garam.

No More Posts Available.

No more pages to load.