Penulis: Sigit/Kiki
MAJALENGKA, SOROTPUBLIK.COM – Kematian diduga tak wajar, kuburan Sudarman alias Darman (70), warga Blok Pucuksawit Mekarsari, Desa Kodasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka yang meninggal dan dikebumikan pada 58 hari lalu di pemakaman desa setempat, dibongkar untuk keperluan otopsi.
Kapolres Cirebon melalui Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Kartono Gumilar menjelaskan, kecurigaan bermula saat Darman meninggal secara mendadak pada 5 Oktober 2018 lalu dari penemuan mayat oleh warga di Blok Telar, Desa Tangkil, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
“Meski begitu, pihak keluarga pun sudah merelakan kematian tersebut untuk kemudian langsung dikebumikan. Namun beberapa hari setelah proses penguburan, muncul desas-desus tak sedap yakni beredar kabar di masyarakat jika pria lansia tersebut meninggal secara tak wajar yakni korban pengeroyokan,” kata AKP Kartono, Rabu (05/12/2018) saat pembongkaran.
Kasat Reskrim Polres Cirebon itu menjelaskan, kabar yang beredar di masyarakat menyebutkan pemandi jenazah melihat tanda bekas luka-luka saat jenazah Sudarman dimandikan untuk disucikan. Sehingga, akhirnya keluarga korban menanggapi kabar tersebut dengan melaporkan ke pihak kepolisian.
“Kemudian kepolisian pun mulai melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, di antaranya pihak keluarga, masyarakat, hingga perangkat desa sudah dimintai informasi,” jelas AKP Kartono.
Guna menyakinkan penyebab kematian Sudarman, sambung Kartono, pihaknya memutuskan untuk menggali jenazah untuk keperluan otopsi dengan menggandeng tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Unit Identifikasi Polres Cirebon dan Tim Forensik Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Indramayu.
“Kita mencari bukti ilmiah untuk mengungkap penyebab kematian. Itu nanti sudah tidak bisa dibantah. Otopsi juga dilakukan agar tak ada pertanyaan atau muncul masalah di kemudian hari terkait penyebab kematian Darman tersebut,” jelasnya.
Sampai saat ini, pihak Reskrim Polres Cirebon masih mengumpulkan berbagai petunjuk terkait kasus tersebut. Sementara, belum ada penetapan tersangka ataupun terduga, dan harus menunggu hasil tim forensik.
Dari pantauan sorotpublik.com, kegiatan pembongkaran jenazah tersebut menjadi tontonan. Warga setempat mendatangi lokasi untuk menyaksikan proses otopsi, meski dibatasi garis polisi.