Konflik JFC Memanas, Pimpinan Daerah Gelar Pertemuan dengan Tokoh Agama

Rabu, 7 Agustus 2019 - 00:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana pertemuan antara pimpinan daerah dengan tokoh agama di Jember guna membahas persoalan JFC. (Foto: Nurul H/SorotPublik)

Suasana pertemuan antara pimpinan daerah dengan tokoh agama di Jember guna membahas persoalan JFC. (Foto: Nurul H/SorotPublik)

Penulis: Nurul H.
Editor: Kiki

JEMBER, SOROTPUBLIK.COM – Menyikapi panasnya persoalan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang mencederai norma sosial dan agama, Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan silaturrahmi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) guna menetralisir keadaan.

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Bupati Jember tersebut dihadiri oleh Bupati Jember dan wakilnya serta beberapa pimpinan daerah dan tokoh agama di Jember.

Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo S.H., S.I.K, M.H. yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, ada informasi yang sudah masuk ke pihaknya bahwa Rabu (07/08/2019) akan ada aksi penyampaian pendapat di muka umum berkaitan dengan event JFC.

“Makanya, saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para tokoh agama yang berkenan hadir walaupun hanya diundang via telepon,” ungkapnya, Selasa (06/08/2019) malam.

Kapolres menginginkan semuanya dibahas dalam pertemuan tersebut. Bahkan, ia berharap dari forum itu tidak melebar sampai keluar forum.

“Lebih baik diskusi hangat di sini sampai tuntas dan keluar dengan kepala dingin. Daripada di sini tidak tuntas, tapi keluar masih ada unek-unek” imbuh AKBP Kusworo.

Setelah musyarawah berlangsung, akhirnya menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Permintaan maaf secara tertulis.

2. Harus melaksanakan pertaubatan massal, Istighotsah.

3. JFC jangan komentar yang membuat tambah runyam.

4. Evaluasi pelaksanaan waktu jangan nabrak waktu shalat.

5. Kostum harus sesuai dengan batasan-batasan masyarakat Jember yang merupakan kota santri dan religius.

6. Memperhatikan masalah ekologi, taman, dll.

7. JFC ke depan harus dipresentasikan sebelum diperagakan.

Berita Terkait

Bea Cukai Madura Diduga Melakukan Pembiaran Rokok Tanpa Pita Cukai
Bea Cukai Madura Abaikan Wawancara Wartawan
Bupati Sumenep Sigap Bantu Lansia di Desa Jelbudan
P3-TGAI di Desa Campaka Resmi Dilaporkan Oleh LPK
Bea Cukai Madura Diminta Tidak Tutup Mata
Bea Cukai Madura Ditunggu Pemilik Rokok Tanpa Pita Cukai
LPK Jawa Timur Meminta Bea Cukai Periksa Oknum LSM
Oknum LSM Akui Memiliki Rokok Tanpa Pita Cukai

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 08:50 WIB

Bea Cukai Madura Diduga Melakukan Pembiaran Rokok Tanpa Pita Cukai

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:54 WIB

Bea Cukai Madura Abaikan Wawancara Wartawan

Selasa, 6 Mei 2025 - 07:39 WIB

Bupati Sumenep Sigap Bantu Lansia di Desa Jelbudan

Minggu, 4 Mei 2025 - 05:10 WIB

P3-TGAI di Desa Campaka Resmi Dilaporkan Oleh LPK

Sabtu, 3 Mei 2025 - 06:02 WIB

Bea Cukai Madura Diminta Tidak Tutup Mata

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Bea Cukai Madura Diduga Melakukan Pembiaran Rokok Tanpa Pita Cukai

Jumat, 9 Mei 2025 - 08:50 WIB

ADVERTORIAL

H. Achmad Fauzi Resmi Lantik Paguyuban Musik Tongtong

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:22 WIB

BERITA TERKINI

Bea Cukai Madura Abaikan Wawancara Wartawan

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:54 WIB

ADVERTORIAL

Bupati Sumenep Meminta Masyarakat Menjaga Kebersihan

Rabu, 7 Mei 2025 - 12:14 WIB

BERITA TERKINI

Bupati Sumenep Sigap Bantu Lansia di Desa Jelbudan

Selasa, 6 Mei 2025 - 07:39 WIB