Penulis: Heri/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Pelaksanaan proyek pembangunan Kawasan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep Terpadu, mendapat sorotan dari Supardi. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (LSM GARIS) Sumenep, Madura, Jawa Timur itu, menilai proyek miliaran rupiah tersebut gagal perencanaan.
“Proyek itu, ketika saya turun ke bawah, tepatnya hari Rabu (21/11) kemarin, melakukan pemasangan kembali besi-besi di bagian atas, yang entah apa namanya. Itu dilakukan setelah beberapa hari sebelumnya dibongkar,” katanya, Kamis (22/11/2018) lalu.
Temuan itu, kata Supardi membuat pihaknya yakin dengan pernyataan Komisi III DPRD Sumenep dalam salah satu media online, bahwa beberapa proyek di Kota Sumekar memang gagal. Sebab jika tidak, pemasangan besi dimaksud olehnya tidak akan terjadi bongkar pasang.
“Apa mungkin proyek itu pelaksanaannya gagal, sehingga pemasangan besi yang di atas telah dilakukan bongkar pasang oleh pelaksananya. Ini indikasi yang pertama,” ungkap Supardi.
Ia menjelaskan, pihaknya tidak punya maksud tertentu mengomentari proyek yang tahun ini dianggarkan Rp 10 miliar oleh Pemkab Sumenep itu. Namun, karena tidak ingin uang rakyat bernilai miliaran rupiah hanya dijadikan mainan oleh salah satu organisasi perangkat daerah (OPD), Maia tak mau harus angkat bicara.
“Terbukti, dibongkar, dipasang lagi. Ini sudah menunjukkan kepada masyarakat bahwa pelaksanaan proyek itu tidak profesional,” tegasnya.
Padahal, lanjut Supardi, dalam sebuah forum sebelumnya, ia sudah meminta dinas terkait agar dalam menentukan konsultan, benar-benar melakukan penyaringan. Sehingga, penetapan dalam penunjukan konsultan proyek itu, baik perencana dan pengawasan, benar-benar menemukan yang profesional.
“Ternyata malah seperti ini. Makanya saya jadi teringat pada proyek drainase kota. Sebagai contoh, proyek itu perencanaannya disebut gagal oleh salah seorang anggota dewan Komisi III. Nah, ini juga saya khawatir perencanaan proyek Pemkab perencanaannya gagal,” tuturnya.
Karena itu, bersama LSM-nya Supardi berkomitmen mengawal proyek Kawasan Kantor Terpadu dan Jalan Poros serta Tugu Masuk Kantor Pemkab Sumenep tersebut. Apalagi lokasinya berdekatan dengan rumah Supardi, sehingga setiap hari dan setiap saat bisa memantau.
“Setiap saya lewat pasti saya awasi, pasti saya liat sejauhmana hasilnya. Ini saya tidak hanya berbicara kualitas, tetapi kuantitas pelaksanaan proyek itu juga bisa terjamin,” katanya.
Jika hasil pengerjaan proyek itu buruk dalam temuannya, Supardi memastikan akan ditindaklanjuti.
“Ya kalau bisa diselesaikan dengan jalan tanpa harus melalui hukum, diperbaiki, ya monggo silakan. Tapi kalau misalnya setelah diketahui dan ditemukan terjadi kejanggalan tidak ada yang bertanggung jawab, maka saya harus lakukan proses hukum,” tegas Supardi.