Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.com – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Sumenep membuat sejumlah daerah kekeringan mengalami krisis air bersih. Bahkan untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa membeli air senilai Rp 120 ribu per truk yang hanya cukup dipakai dalam satu minggu. Sedangkan sumber mata air yang ada tidak layak konsumsi. Kondisinya berbau dan banyak jentik nyamuk.
Seperti yang terjadi di Desa Kombang dan Poteran, Kecamatan Talango, warga di dua desa itu krisis air bersih. Untuk kebutuhan minum dan mandi, warga terpaksa harus membeli per truk berisi 14 drum, dan setiap drum berisi 200 liter air senilai harga Rp 120 ribu kepada salah satu pemilik jasa penjual air.
Bagi warga yang tidak punya uang membeli air, harus mengambil sendiri dengan membawa jerigen ke desa lain yang ada sumber mata airnya dengan jarak tempuh sekitar lima kilo meter.
“Saya terpaksa mengeluarkan uang senilai Rp 120 ribu untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sumber mata air di desa ini tidak bisa digunakan, kondisinya bau dan terdapat jentik jamuk. Air satu truk itu hanya mencukupi kebutuhan satu minggu, setelah itu harus beli,” ujar salah satu warga, Matrais, Jum’at (2/09/2016).
Sementara itu, Somadi, warga yang tidak mampu membeli air, mengakui, untuk memenuhi kebutuhan mandi dan konsumsi hewan ternak sehari-hari terpaksa mengambil air yang kondisinya sudah bau dan banyak jentik nyamuk dari sumber mata air yang ada.
”Karena sudah tidak ada sumber mata air lagi yang bisa diambil, ya terpaksa mengambil air yang sudah bau dan ada ulat airnya (jentik, red). Sedangkan untuk diminum harus mengambil sendiri ke desa lain yang jaraknya jauh sekitar lima kilo meter,” tuturnya.
Samadi menambahkan, setiap musim kemarau sudah biasa terjadi krisis air bersih, khususnya di Desa Kombang dan Desa Poteran. Dan sejauh ini belum ada bantuan air dari pemerintah. Karenanya, dia berharap pemerintah memperhatikan nasib warga dengan melakukan droping air bersih, sehingga warga tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air.
“Kami juga berharap ada pengeboran dan pembangunan tandon air di wilayah kami, sehingga kami tidak kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau,” tandasnya.