Jika Masyarakat Sumenep Terbuka, Wisata Akan Berkembang Pesat

Rabu, 15 Maret 2017 - 12:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Heri Brewok

LOMBOK BARAT, SOROTPUBLIK.COM – Kunjungan wisata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ke Lombok, untuk melakukan bimtek (bimbingan teknis) yang bertujuan mendapatkan banyak referensi guna menyambut Visit Sumenep Year’s 2018 mendatang, terutama di bidang pengembangan wisata alam dan religi yang juga menjadi salah satu aset kekayaan Kabupaten Sumenep.

Upaya pengembangan wisata yang ada di Sumenep, membutuhkan persiapan yang mapan baik dari manajemen pemerintah maupun dari kesiapan masyarakatnya sendiri. Hal ini berkaitan dengan kondisi masyarakat Sumenep yang agamis, juga banyaknya pesantren yang beranggapan kurang wajar bila melihat wisatawan asing dengan pakaian mini.

Kondisi yang senada sebelumnya juga terjadi di Lombok, yang juga mendapatkan kecaman dan penolakan dari masyarakat mengenai pengembangan wisata. Datangnya wisatawan dari berbagai negara dianggap kurang wajar di kota Seribu Masjid oleh masyarakat yang begitu fanatik dengan keyakinan beragama.

Bahkan Ispan Junaidi sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, saat menjadi narasumber mengaku, butuh waktu yang lama untuk merubah pola pikir  masyarakat. Dibutuhkan sekitar 30 tahun untuk membangun kesadaran masyarakat di Lombok untuk terbuka dengan kehadiran wisatawan. Bahkan ia menggambarkan bahwa keterbukaan adalah pintu masuk agar destinasi wisata dapat maju dengan pesat.

“Negara yang maju di dunia adalah Negara yang bisa menerima perbedaan dan akulturasi,” katanya, Rabu (15/03).

Mengenai pengembangan wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, dengan kondisi yang hampir serupa dengan keadaan di Lombok, baik dari keyakinan masyarakat dan potensi alam  untuk wisata, masyarakat harus belajar terbuka dengan segala kondisi perbedaan. Hal ini untuk menjadikan Kabupaten Sumenep lebih maju dan dikenal, baik di kancah lokal, nasional, maupun internasional.

“Jika ingin maju kita harus bisa menerima perbedaan, tapi juga harus tetap mempertahankan jati diri kita. Pertanyaannya, apakah Sumenep mau atau tidak untuk menuju kesuksesan dalam pengembangan pariwisata dan datangnya para wisman,” ujar Ispan.

Untuk merubah mindset di dalam jiwa masyarakat, pemerintah harus mampu membangun instansi pendidikan  yang bisa mewadahi anak didik/pelajar yang berada di Kabupaten Sumenep, yang memang kompeten di bidang wasata, semisal sekolah SMK pariwisata, atau lembaga lembaga yang mewadahi pelatihan pariwisata.

”Hanya lewat pintu pendidikan kita bisa merubah mindset itu,” terang Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat itu, saat menjadi narasumber di salah satu aula hotel.

Berita Terkait

Akses Jalan Nasional Situbondo Banyuwangi Dipadati Ribuan Warga
Disdik Sumenep Gelar Seleksi ISCO MIPA 2024
Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi
Ribuan Guru Ngaji di Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan
Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia
Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan
Bupati Sumenep Sambangi Warga Batu Putih Laok
Proyek DAK Fisik di Sumenep Hampir Rampung

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 18:55 WIB

Akses Jalan Nasional Situbondo Banyuwangi Dipadati Ribuan Warga

Rabu, 18 September 2024 - 13:32 WIB

Disdik Sumenep Gelar Seleksi ISCO MIPA 2024

Minggu, 15 September 2024 - 08:37 WIB

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Jumat, 13 September 2024 - 19:58 WIB

Ribuan Guru Ngaji di Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Kamis, 12 September 2024 - 19:03 WIB

Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Akses Jalan Nasional Situbondo Banyuwangi Dipadati Ribuan Warga

Rabu, 18 Sep 2024 - 18:55 WIB

BERITA TERKINI

Disdik Sumenep Gelar Seleksi ISCO MIPA 2024

Rabu, 18 Sep 2024 - 13:32 WIB

BERITA TERKINI

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Minggu, 15 Sep 2024 - 08:37 WIB

HUKUM & KRIMINAL

Warga Sokobanah Sampang Diringkus Polisi

Sabtu, 14 Sep 2024 - 07:19 WIB

ADVERTORIAL

Ribuan Guru Ngaji di Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Jumat, 13 Sep 2024 - 19:58 WIB